Cara Turunkan Risiko Amputasi Karena Diabetes

K. Tatik Wardayati

Editor

Cara Turunkan Risiko Amputasi Karena Diabetes
Cara Turunkan Risiko Amputasi Karena Diabetes

Intisari-Online.com – Komplikasi penyakit diabetes yang paling ditakuti oleh penyandang diabetes adalah kaki diabetik. Infeksi kaki diabetik jika tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan gangren meluas dan berat, jaringan di sekitar luka akan mati (nekrotik) dan membusuk dengan warna kehitaman sehingga tidak diselamatkan. Kondisi membusuknya kaki dengan warna kehitaman seperti ini yang sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan ballooning atau pemasangan stent.

Kondisi lainnya yang sering terjadi adalah adanya gangguan syaraf tepi. Ini menyebabkan para penyandang diabetes tidak merasakan keluhan sedikitpun meski mengalami luka ringan. Inilah yang menyebabkan pasien sering terlambat dibawa ke dokter atau ke rumah sakit. Amputasi dan kematian dapat terjadi seiring dengan memburuknya keadaan.

Untuk menghindari hal tersebut, para penyandang diabetes diharapkan dapat mengedukasi dirinya, melakukan terapi gizi dengan pola makan seimbang, melakukan olahraga, dan mendapatkan pengobatan yang sesuai dari dokter.

Jangan lupa untuk melakukan tes darah secara rutin. Juga melakukan tes HbA1c. HbA1c adalah tes laboratorium yang menunjukkan tingkat rata-rata gula darah (glukosa) selama 3 bulan sebelumnya. Ini menunjukkan seberapa baik penyandang diabetes dapat mengontrol diabetesnya.

Pada kondisi normal kadar HbA1c adalah kurang dari 5,7%. Pada pra-diabetes kadarnya 5,7% - 6,4%, sementara pada penderita diabetes lebih tinggi dari 6,5%. Rata-rata pasien kaki diabetes yang dirawat inap di RSCM kadar HbA1c-nya di atas 9%.

“Nah, menurunkan 1 persen saja kadar HbA1c, dapat menurunkan risiko amputasi hingga 42 persen,” jelas Dr. dr. Imam Subekti, Sp.PD, KEMD. Target penurunan HbA1c adalah hingga 7%. Lebih bagus lagi bila menjaga di bawah angka 7 persen. (*)