"Yang patut diperhatikan adalah rasa pusing yang makin berat dan sering, sebagai gejala utama AVM. Bila merasa sering pusing tanpa tahu penyebabnya maka mungkin saja merupakan nyeri kepala bahaya, yang membutuhkan penanganan lanjutan," kata Pukovisa. Pada penderita pecah pembuluh darah (aneurisma), rasa pusing terasa sangat hebat dan belum pernah dirasakan sebelumya.
AVM, kata Pukovisa bukanlah penyakit yang bisa dicegah. Tapi penyakit ini jelas bisa dikendalikan dan diterapi. Terapi dengan operasi dan pengobatan akan meredakan gejala pusing dan kejang.
Selanjutnya terapi akan mencegah pecahnya pembuluh vena yang bisa mengancam nyawa pasien. Karena itu, Pukovisa menyarankan penderita AVM secepatnya melakukan terapi sebelum nyeri kepala semakin hebat, yang merupakan tanda tekanan dalam otak yang semakin tinggi dan ancaman besar bagi batang otak.
Faktor risiko
Sejalan dengan perkembangan penyakit, AVM memiliki beberapa faktor risiko. Bila dilanggar faktor risiko ini akan meningkatkan tekanan darah arteri, yang berarti memperbesar tekanan pada vena.
“Faktor risiko antara lain dimiliki penderita hipertensi. Namun faktor risiko bisa dihindari jika penderita mengendalikan tekanan darahnya dan menjauhi hal yang memicu peningkatan tensi. Hal ini sebaiknya juga dilakukan penderita yang kerap pusing tanpa tahu sebabnya, dan secepatnya konsultasikan ke dokter,” kata Pukovisa. Faktor risiko lain adalah stres, aktivitas fisik, dan benturan kepala.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR