Intisari-Online.com – Bukan hanya bakteri saja, namun virus pun dapat menyebarkan penyakit melalui makanan. Hepatitis A adalah virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan demam, kelelahan, mual, penurunan berat badan, dan penyakit kuning. Kebanyakan infeksi ringan. Namun dapat menyebar ketika orang yang terinfeksi tidak mencuci tangan dengan benar, kemudian menyentuh makanan atau barang-barang yang dimasukkan ke dalam mulut. Wabah ini baru-baru ini telah ditelusuri kembali ke pekerja di pabrik pengolahan makanan atau restoran. Untuk mencegah terinfeksinya penyakit ini segera dapatkan vaksinasi hepatitis A. Selalu mencuci tangan dengan bersih sebelum memegang makanan.
Noroviruses adalah penyebab paling umum yang sering kita anggap sebagai “flu perut” Gejala yang dialami adalah muntah dan diare, biasanya berlangsung antara 24 sampai 48 jam. Virus Norwalk mencemari makanan ketika seorang pengolah makanan tidak mencuci tangannya setelah menggunakan kamar kecil. Makanan seperti salad atau kerang mentah menimbulkan risiko karena tidak dimasak sebelum dimakan. Untuk itu cucilah selalu tangan dengan air sabun hangat selama 30 detik setelah menggunakan toilet atau mengganti popok, dan sebelum memegang makanan.
Vibrio vulnificus merupakan bakteri yang hidup di air laut hangat dan dapat mencemari kerang, terutama tiram. Infeksi vulnificus V menyebabkan gejala gastrointetinal yang sama seperti bayak penyakit bawaan makanan lain, tetapi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat berkembang menjadi infeksi darah yang mengancam jiwa. Oleh karena itu masaklah kerang dengan matang sebelum dimakan. Menggoreng, memanggang, merebus, dan mengukus mengurangi risiko infeksi. Buanglah semua kerang yang tidak terbuka selama dimasak.
Paralytic shellfish poison (PSP) diproduksi oleh beberapa jenis ganggang. Ketika ganggang “mekar”, saat itulah menghasilkan tingkat tinggi racun dan kerang dapat terkontaminasi. Gejala PSP termasuk bibir dan lidah kesemutan, mati rasa, kesulitan bernapas, dan akhirnya kelumpuhan. Kematian karena PSP dapat terjadi segera 30 menit setelah paparan ekstrim. Untungnya, PSP sangat jarang terjadi. Kerang diuji secara teratur untuk racun sebelum dijual ke publik.
Keracunan scombrotoxin adalah reaksi alergi seperti karena makan ikan yang sudah mulai rusak. Ikan yang berhubungan dengan scrombotoxin termasuk tuna, mackerel, dll. Pada tahap awal pembusukan, bakteri menghasilkan histamin dalam ikan. Ini menyebabkan sensasi terbakar di mulut, gatal-gatal, pusing, sakit kepala, dan diare. Gejala biasanya mereda dalam waktu empat sampai enam jam, dan antihistamin dapat membantu meredakannya.
Keracunan ciguatera berkembang dari makan ikan karang seperti kerapu atau kakap yang telah mengonsumsi beberapa jenis ganggang luat.Gejala berkembang dalam waktu enam jam paparan dan dapat mencakup gejala seperti terbakar atau kesemutan, nyeri pada lengan atau kaki, sakit kepala, mual, muntah, diare, halusinasi, pembalikan suhu (benda dingin terasa panas, benda panas terasa dingin).Tidak ada obat untuk keracunan ciguatera, dan ini biasanya hilang setelah beberapa hari atau minggu. Gejala neurologis kadang-kadang berlangsung selama bertahun-tahun. (WebMD)