Hati-hati Kerja Monoton (1): Solusi Jika Duduk Terlalu Lama

Moh Habib Asyhad

Editor

Hati-hati Kerja Monoton (1): Solusi Jika Duduk Terlalu Lama
Hati-hati Kerja Monoton (1): Solusi Jika Duduk Terlalu Lama

Intisari-Online.com -Duduk berjam-jam di depan meja atau komputer adalah ciri khas orang kantoran. Orang bekerja kantor normalnya dari jam 9 pagi sampai 5 sore.Ini juga menyebabkan penyakit yang dideritanya juga khas. Biasanya, sakit seputaran pinggang, punggung, leher, tungkai, pergelangan tangan, dan jemari. Pada beberapa kasus juga disertai dengan mata lelah.

Untuk mengantisipasi hal itu, ada beberapa kiat yang bisa dicoba untuk mengurangi tegang karena kelamaan duduk:

- Sandarkan pungung pada kursi dengan santai ke pungung kursi. Agar lebih nyaman, tambahkan bantal kecil-tipis-keras atau gulungan handuk.

- Usahakan tak memutar leher. Jika ingin menengok, lakukan dengan memutar seluruh tubuh.

- Bila kaki tak mencapai lantai karena kursi terlalu tinggi, manfaatkan bangku kecil, atau kota yang bisa menyangga kaki.

- Berjalan-jalan di seputar tempat kerja. Tujuannya untuk melemaskan otot.

Selain karena posisi tubuh, tegang pada punggung dan leher juga dikarenakan terlalu lama di depan komputer. Oleh karena itu diperlukan beberapa treatment terkait komputer yang digunakan. Misalnya, sesuaikan tinggi komputer atau tinggi kursi agar bagian atas layar komputer sedikit di bawah garis mata. Jika menggunakan dokumen, letakka ia sejajar dengan monitor sehingga tidak perlu membungkuk untuk membaca.

Pada pengguna komputer juga kerap terkena carpal tunnel syndrome atau cedera gerakan berulang pada sekitar pergelangan tangan. Gejalanya bisa berupa nyeri berkala, mati rasa, hingga pergelangan tangan sukar digerakkan.

Menatap komputer terlalu lama juga bisa menyebabkan mata lelah. Mata yang terlalu lama berkonsentrasi pasti kurang berkedip. Akibatnya, penguapan air mata meningkat dan mata menjadi kering, belum lagi beberapa faktor di lingkungan kantor, seperti AC yang terus menyala.

--Artikel ini pernah dimuat Majalah INTISARI Agustus 2004 dengan judul asli “Menghitung Risiko Kerja Monoton” oleh Christantiowati.