Intisari-Online.com -Banyak pekerjaan yang menuntut karyawannya untuk berlama-lama berdiri. Misalnya, teller bank, penjaga toko, pekerja salon, pembawa acara, pramuniaga, juga sales promotion girl alias SPG.
Seperti halnya duduk berlama-lama di depan meja atau komputer, berdiri berjam-jam juga tidak luput dari risiko. Beberapa keluhan yang biasanya muncul akibat berdiri terlalu lama adalah muncul keluhan pada kaki, leher, dan terutama punggung.
Agar lekas terhindari dari keluhan, pertama yang harus dilakukan adalah pilihlah alas kaki yang nyaman. Idealnya bertumit rendah. Sementara untuk perempuan yang harus menggunakan sepatu hak tinggi, usahakan tingginya tidak lebih dari 7 cm.
Kedua, berdiri dengan benar. Jangan pernah membungkuk. Punggung harus selalu lurus. Tari bahu ke belakang. Angkat dagu sejajar bahu. Yang perlu diperhatikan adalah, jangan pernah menumpukan berat pada tumit, tapi pada bagian tengah atau seluruh telapak kaki.
Kondisi ini memang membuat posisi tubuh agak sedikit condong ke depan dengan punggung tetap lurus, tetapi imbasnya Anda akan merasa lebih nyaman dan tidak kesakitan.
Untuk langkah ansipatif, mintalah kepada bos Anda untuk menyediakan kursi di dekat Anda. Saat ada kesempatan waktu untuk istirahat barang sejenak, Anda bisa duduk di atasnya dan sedikit membuang penat yang terkumpul.
Namun demikian, tidak semua tempat kerja memungkinkan untuk menyediakan kursi bagi Anda yang sedari tadi capek berdiri. Untuk mengatasi lelah yang sudah terlanjut menjalan di kaki, saat tak melayani pelanggan, cobalan tempatkan satu kaki di penyangga, bergantian sesering mungkin. Jika tidak bisa menggunakan penyangga, pindahkan titik berat antara kaki kanan dan kaki kiri sesering mungkin. --
Artikel ini pernah dimuat Majalah INTISARI Agustus 2004 dengan judul asli “Menghitung Risiko Kerja Monoton” oleh Christantiowati.