Ramah Lingkungan Dimulai dari Dapur (2): Memasak

Moh Habib Asyhad

Editor

Ramah Lingkungan Dimulai dari Dapur (2): Memasak
Ramah Lingkungan Dimulai dari Dapur (2): Memasak

Intisari-Online.com -Pola hidup hijau di dapur juga bisa dipraktekkan saat memasak. Terutama ketika menggunakan alat-alat dapur yang membutuhkan tenaga listrik. Semakin pintar menghemat, semakin sedikti energi yang dibutuhkan, semakin ramah kita terhadap lingkungan.

Ada beberapa poin yang bisa diterapkan untuk menciptakan dapur yang hemat:

- Setiap membeli alat masak elektrik, selalu perhatikan kebutuhan listriknya. Ini penting karena ini menyangkut kebutuhan akan energi. Jangan sering gonta-ganti alat masak. Semakin sering ganti, semakin banyak sampah yang numpuk.

- Sebisa mungkin gunakan kompor gas daripada kompor listrik. Secara umum, alat masak elektrik dua kali lebih boros dibanding alat masak kompor gas. Dari sudut ilmu memasak, kompor gas lebih bersahabat terutama untuk menghasilkan makanan sesuai resep aslinya.

- Saat memasak air, gunakan penutup pada panci. Air akan cepat mendidih kalau wadahnya ditutup. Saat tidak tertutup, energi panas yang ada akan terbuang sia-sia.

- Gunakan kompor dan alat masak yang ukurannya sesuai dengan jumlah makanan yang dimasak. Wadah terlalu besar—padahal isi sedikit—akan membuang energi lebih banyak.

- Jika mungkin, gunakan panci bertekanan tinggi. Alat ini bisa menghemat energi karena proses memasak lebih singkat.

- Untuk kebanyakan jenis makanan, matikan oven sekitar 10-15 menit lebih awal. Biarkan makanan tetap di dalam oven yang masih panas, jangan langsung dikeluarkan. Sisa panas akan mematangkan makanan tanpa menyedot energi.

- Saat akan memasak yang baru saja didinginkan, biarkan bahan itu mencapai suhu ruangan, baru dimasak. Selain menghasilkan makanan yang lebih matang, juga lebih menghemat energi pada kompor.

- Jangan memasak sampai matangnya berlebihan. Jika makanannya mengandung banyak vitamin, terlalu lama pemanasan akan menyebabkan terlalu banyak vitamin yang rusak.

Ini adalah bukti bahwa gaya hidup hijau di dapur bisa sejalan dengan gaya hidup sehat.

Artikel ini pernah ditulis di Intisari, edisi Extra Go Green, oleh M. Sholekhudindengan judul "Ramah Lingkungan Dimulai dari Dapur".