Ramah Lingkungan Dimulai dari Dapur (3): Lebih Perhatian Saat Belanja

Moh Habib Asyhad

Penulis

Ramah Lingkungan Dimulai dari Dapur (3): Lebih Perhatian Saat Belanja
Ramah Lingkungan Dimulai dari Dapur (3): Lebih Perhatian Saat Belanja

Intisari-Online.com -Supaya tidak terlalu banyak sampah menumpuk di dalam dapur, alangkah lebih baik jika memikirkan apa yang harus dibeli saat berbelanja. Salah satunya adalah dengan membawa kantong sendiri dari rumah. Bukan apa-apa, cara ini akan meminimalkan jumlah sampah kantong belanjaan.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat belanja:

- Sebisa mungkin, kurangi pemakaian plastik dari penjual sayur-sayuran. Makin banyak meminta bungkus plastik dari si tukang sayur, semain banyak sampah yang dihasilkan.

- Janga membiasakan diri menyimpan terlalu banyak stok makanan di rumah. Memasak yang segar, selain lebih sehat, juga lebih ramah lingkungan. Yang pasti lebih nikmat.

- Batasi makanan hewani, sebagai gantinya perbanyak makanan nabati. Secara umum, peternakan menghasilkan gas buang yang tak ramah lingkungan lebih banyak daripada makanan nabati. Lebih baik lagi, kita bisa menerapkan pola hidup organik.

- Sebisa mungkin pilihlah makanan lokal alih-alih makanan impor. Makanan impor membutuhkan proses pengiriman yang menghasilkan gas buang. Makin jauh jaraknya dari rumah, makin banyak gas rumah kaca yang dihasilkan. Selain itu, tentu saja sebagai upaya untuk memberdayakan petani lokal.

- Jika membeli makanan dalam kemasan plastik, utamakan memilih yang kemasannya memiliki tanda segitiga daur ulang. Sebisa mungkin hindari bahan yang sulit terurai dan tidak ramah lingkungan, seperti styrofoam.

- Biasakan memakan makanan yang dimasak sendiri alih-alih yang awetan. Makanan awetan biasanya mengalami proses masak yang berulang-ulang yang membutuhkan lebih banyak energi.

- Hematlah air saat mencuci makanan atau alat dapur yang kotor.

- Biasakan memasak dengan alat yang pas. Ya, kalau hanya ingin masak nasi dengan porsi yang sedikit, pakailah rice cooker yang kecil.

- Desain dapur juga harus hemat energi. Misal, saat memasak di siang hari kita tidak perlu menyalakan lampu karena ada jendela yang memungkinkan cahaya masuk.

Artikel ini pernah ditulis di Intisari, edisi Extra Go Green, oleh M. Sholekhudindengan judul "Ramah Lingkungan Dimulai dari Dapur".