Banyak Dokter Gagal “Ngobrol” Soal Alkohol

Moh Habib Asyhad

Editor

Banyak Dokter Gagal ?Ngobrol? Soal Alkohol
Banyak Dokter Gagal ?Ngobrol? Soal Alkohol

Intisari-Online.com -Banyak dokter yang gagal mengetahui apakah pasiennya telah minum terlalu banyak alkohol. Bukti yang sulit terbantah adalah setidaknya 38 juta orang dewasa di Amerika Serikat mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan.

Diperkirakan sebanyak 88 ribu orang meninggal setiap tahun gara-gara minum terlalu banyak. Ironisnya, menurut catatan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) hanya satu dari enam saja yang mau ngobrol dengan dokter mengenai kebiasaan minumnya.

“Harus ada pendekatan paradigma yang berbeda yang harus dilalukan oleh dokter-dokter tersebut,” ujar direktur CDC, Thomas Frieden.

Frieden menjabarkan, masalah ini harus menjadi bagian dari perawatan pasien. Untuk bisa mengorek masalah yang dialami oleh pasien model ini, dokter bisa melakukan pendekatan seperti terhadap pasien darah tinggi, kolesterol, dan penyakit lainnya.

Pada 2011, pada wawancara yang melibatkan 166 ribu di 44 negara bagian. Presetasi pasien yang pernah berdiskusi dengan dokter perihal kebiasaannya kepada penyedia layanan kesehatan hanya 8,7 persen di Kansas—menjadi yang terendah—dan yang tertinggi berkisar 25,5 persen di Washington DC.

yang kerap ditemui adalah dokter terlalu sibuk untuk menghakimi si pasien karena alkohol yang ditenggak. Tapi mereka lupa, bahwa mengajak ngobrol sembagi memberi masukan solutif jauh tak kalah penting. Obrolan bisa berupa bagaimana cara menghindarinya, apa dampak buruknya bagi tubuh, serta kasus-kasus kematian yang diakibatkan karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol.

“Konseling selama lima, sepuluh, atau limabelas menit dapat mengakibatkan pengurangan subtansial terkait permasalahan mengonsumsi alkohol berlebih,” kata Frieden. (newsdaily.com)