Intisari-Online.com - Greenpeace menemukan bahan kimia yang bisa mengotori air dalam pakaian dan sepatu anak-anak yang dibuat oleh merek mode mewah.
Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan hari Senin (17/2) sebelum Milan Fashion Week, Greenpeace mengatakan mereka menemukan bahan berbahaya di produk-produk Dolce & Gabbana, Giorgio Armani, Versace, Hermes, Christian Dior, Louis Vuitton dan Marc Jacobs.
Greenpeace mengatakan 12 dari 27 artikel yang diuji mengandung residu nonylphenol ethoxylates (NPEs) yang digunakan di manufaktur tesktil. Zat ini bisa terurai dan dilepaskan menjadi bahan kimia yang mengganggu hormon saat pakaian atau sepatu dicuci.
Dari lima pakaian, kelompok tersebut mengatakan juga menemukan polyfluorinated chemicals (PFCs) yang digunakan agar pakaian tahan air.
Lima produk yang diuji positif mengandung phthalates, yang digunakan dalam pencetakan desain di pakaian, dan tiga produk positif mengandung antimony, bahan yang dipakai untuk memproduksi polyester.
Bahan-bahan kimia yang diuji Greenpeace biasa digunakan dalam produksi tekstil, tapi sedikit demi sedikit ditinggalkan oleh beberapa merek karena kuatir terhadap dampak polusinya.
Menanggapi laporan tersebut, Armani mengatakan produk-produknya "sangat aman bagi konsumen" karena telah memenuhi standar internasional yang lebih ketat daripada persayaratan lingkungan UE.
Armani mengatakan pihaknya telah berkomitmen untuk menghapuskan semua bahan kimia yang bisa menyebabkan kerusakan lingkungan paling lambat 2020 dan sedang dalam membicarakan hal ini dengan kelompok lingkungan hidup.
Sedangkan Louis Vuitton mengatakan semua produknya memenuhi standar lingkungan dan keamanan internasional, termasuk sepatu balet anak-anak dan sneakers yang diuji Greenpeace positif mengandung PFCs.
Louis Vuitton mengatakan kedua produk tersebut mempunyai tingkat konsentrasi yang lebih rendah daripada yang ditetapkan oleh standar internasional.
Tapi, Louis Vuitton mengatakan pihaknya juga memiliki keprihatinan yang sama dengan Greenpeace dan mengakui "sifat bahaya intrinsik" dari bahan kimia yang digunakan oleh industri tekstil dan mengatakan pihaknya bekerja keras untuk melalui standar lingkungan yang ada.
Sementara Hermes, Dolce & Gabbana, Versace, Dior dan Marc Jacobs sampai berita ini diturunkan belum memberikan komentar. (nationalgeographic.co.id)