Intisari-Online.com- Banyak orang minum obat pereda nyeri untuk mengatasi nyeri lutut yang dialami. Padahal, minum obat pereda nyeri jelas bukan solusi.
Dokter konsultan ortopedi Jeffrey Chew dari Singapura mengatakan, rasa nyeri pada lutut yang banyak dialami orang lanjut usia biasanya disebabkan oleh pengapuran sendi. Memang, meminum obat pereda nyeri dapat memberikan sedikit rasa nyaman, namun hal tersebut tidak akan menyembuhkan.(Baca juga: Cara Benar Mengatasi Nyeri Lutut)Sebaliknya, Jeffrey menjelaskan, pengobatan pengapuran sendi terdiri dari empat langkah, yaitu pengobatan, suntik, fisioterapi, dan operasi. Untuk obat-obatan, jika dilakukan selama lebih dari tiga bulan maka akan memberikan efek samping pada ginjal dan sistem cerna."Pemberian obat tidak dapat dilakukan terlalu lama," tegasnya dalam bincang media bertajuk "Operasi Robotik Memberikan Harapan bagi Penderita Nyeri Lutut" di Jakarta, pada Selasa (18/3/2014).Sementara untuk mengobatan suntik, kata dia, biasanya dokter akan memberikan suntikan steroid atau gel yang mengisi sendi yang telah menipis karena rusak. Rasa nyeri pada sendi sebenarnya disebabkan karena menipisnya tulang rawan pengisi sendi, sehingga gesekan antartulang di persendian pun akan menimbulkan rasa nyeri.Namun cara penyuntikan umumnya tidak akan bertahan lama. Dalam beberapa waktu, nyeri akan kembali muncul karena steroid atau gel tidak akan selamanya bertahan dalam sendi.Adapun cara selanjutnya, yaitu fisioterapi cukup baik untuk dilakukan meskipun tidak memperbaiki keadaan sendi secara signifikan. Maka menurut Jeffrey, cara operasilah yang paling efektif mengatasi dari pengapuran sendi.(Baca juga: Tai Chi Untuk Nyeri Sendi)Operasi, terang dia, dibagi menjadi tiga jenis yaitu operasi memperbaiki tulang rawan, menumbuhkan kembali tulang rawan, dan mengganti tulang rawan dengancobalt chrome.Ketiganya dipilih sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasien."Kebanyakan yang sudah parah membutuhkan penggantian lutut, meskipun kini ada pula operasi penggantian setengah lutut dengan robot untuk menambah efisiensi dari operasi," pungkasnya. (Unoviana Kartika/ Kompas)