Kyung Wha-chung, Violis Korea yang Ngamuk Saat Konser karena Ada Anak Kecil yang Batuk

Ade Sulaeman

Editor

Kyung Wha-chung, Violis Korea yang Ngamuk Saat Konser karena Ada Anak Kecil yang Batuk
Kyung Wha-chung, Violis Korea yang Ngamuk Saat Konser karena Ada Anak Kecil yang Batuk

Intisari-Online.com - Pemain biola (violis) terkenal, Kyung Wha-chung, mengejutkan para penonton di Royal Festival Hall, London, karena memarahi orangtua dari seorang anak yang batuk di tengah konsernya.

Perempuan Korea Selatan berusia 66 tahun itu tidak tampil di London selama 12 tahun terakhir, antara lain karena cedera jari.

Ketika membawakan Sonata in G karya Mozart, seorang anak perempuan batuk dan sang violis langsung melampiaskan kemarahannya.

"Mungkin bawa dia kembali ketika sudah lebih dewasa," tegurnya dari atas panggung Royal Festival Hall, aula pertunjukan musik di pusat kota London.

Penulis musik koran The Times, Anna Picard, yang menyaksikan konser Chung, mengatakan, tanpa insiden itu saja suasana terasa "agak tegang" karena pengharapan yang tinggi atas tampilnya dia kembali di London.

"Dengan satu kerutan, suasana yang sudah mudah tersinggung berubah menjadi beracun," tulisnya dalam artikelnya.

Dapat dukungan

Sementara itu, pemain biola Inggris, Thomas Gould, yang juga berada di RFH, mengatakan, "Sulit untuk disenangkan oleh Mozart-nya Kyung Wha-chung setelah kemarahannya atas orangtua dari anak yang batuk."

"Namun, temperatur yang meningkat menambahkan agresivitas dalam (gubahan) Prokofiev," tambahnya.

Seorang pemusik lain, Elizabeth Stahlmann, mengatakan, banyak yang batuk dalam konser itu dan tidak tepat untuk menjadikan anak kecil sebagai sasaran.

Bagaimanapun tindakan Chung didukung oleh beberapa orang, antara lain oleh seorang komposer, Sasha Valeri Millwood.

"Perilaku penonton yang buruk banyak merusak konser besar dalam pengalaman saya, baik ketika saya sedang di panggung maupun ketika sedang menonton," katanya.

Batuk menjadi masalah yang biasa dalam konser musik klasik pada musim dingin dan sebuah penelitian akademis tahun 2013 menyebutkan, pada musim dingin, orang cenderung batuk lebih sering ketika menonton konser dibanding dalam kehidupan sehari-hari. (kompas.com)