Ibu beranak satu ini mengatakan, sudah menjadi tugas dan kewajibannya untuk membersihkan cairan tersebut. Ketika kantung jenazah pertama tiba di hari ketiga pencarian, Sarinah dan kedua rekannya telah 'menikmati' bau tak sedap yang berasal dari cairan jenazah.
"Biasanya air jenazah itu memang gitu, tapi lebih parah hari ini, lebih kuning gitu, baunya juga," ungkapnya.
Layaknya pegawai kantoran pada umumnya, Sarinah bekerja selama delapan jam dalam sehari. Selama delapan jam itu pula, ia harus membersihkan lantai berkali-kali apabila pengiriman jenazah dilakukan berkali-kali pula.
Untuk menyiasati bau tak sedap, Sarinah memiliki cara jitu. Setiap kali jenazah itu tiba, ia segera mengenakan masker yang sebelumnya telah dilumuri minyak kayu putih. Cara itu rupanya dianggap cukup ampuh untuk menekan bau tak sedap. Setidaknya, perhatian Sarinah sedikit teralihkan dari bau yang tak diinginkannya.
"Ini masker dikasih minyak kayu putih dulu. Kalau enggak nanti saya bisa muntah," tuturnya.
Rasa iba selalu hadir manakala jenazah tiba di rumah sakit. Anis mengatakan, membersihkan cairan jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, ibarat menolong orang lain yang sangat membutuhkan pertolongan kita. Landasan utama yang mendasarinya yaitu saling tolong-menolong. (Kompas)
Penulis | : | Axel Natanael Nahusuly |
Editor | : | Axel Natanael Nahusuly |
KOMENTAR