Duh, Badan Intelijen Inggris Meretas Ribuan Email Wartawan Investigasi!

Moh Habib Asyhad

Editor

Duh, Badan Intelijen Inggris Meretas Ribuan Email Wartawan Investigasi!
Duh, Badan Intelijen Inggris Meretas Ribuan Email Wartawan Investigasi!

Intisari-Online.com -Tindakan represif dilakukan oleh badan intelijen Inggris The Government Communication Headquarters (GCHQ). Seperti yang dilaporkan Gizmodo, Badan Intelijen Inggris meretas ribuan email wartawan investigasi yang bekerja di kantor berita internasional kenamaan seperti BBC, Le Monde, New York Times, Reuters, The Sun, dan The Washington Post.Masih dari sumber yang sama, badan intelijen Inggris itu telah melakukan spionase terhadap aktivitas tukar-menukar email para wartawan sejak 2008. Kabar tersebut awalnya beredar dari data yang diberikan oleh Edward Snowden kepada The Guardian.Dalam dokumen tersebut disebutkan, dalam kurun waktu kurang dari 10 menit pada November 2008, GCHQ memperoleh kira-kira 70 ribu email dari para jurnalis di kantor-kantor berita tersebut. Selanjutnya, email-email tersebut dibagikan ke semua agen GCHQ melalui internet. Isi email tersebut meliputi: komunikasi antara jurnalis dan para staf humas perusahaan atau pemerintahan, dan yang paling sensitif adalah pembicaraan antara jurnalis dan editornya ataupun dengan pihak-pihak luar, terkait pemberitaan investigasi dan pemberitaan lainnya.Benar, inteligen Inggris tengah memata-matai wartawan investigasi. Alasan utamanya, seperti dipaparkan oleh Snowden, para wartawan investigasi itu dianggap sebagai ancaman serius bagi keamanan nasional, seperti teroris dan penjahat siber. Menanggapi kasus ini, lebih dari 100 editor dari kantor berita di Inggris menandatangani petisi yang diinisiasi oleh The Society of Editors and Press Gazette yang ditujukan kepada PerdanaMenteri Inggris, David Cameron. Mereka menuntut agar Perdana Menteri menindaklanjuti aktivitas intelijen Inggris yang meretas ribuan email wartawan investigasi itu.