Intisari-Online.com – Seorang hippy berikat kepala kuning (untuk mengendalikan rambutnya yang panjang tidak tersisir), tergolek seperti orang tidur di bangku stasiun kereta api bawah tanah yang letaknya tepat di persimpangan 51st street dan 8th Avenue di Manhattan. Hari masih pagi sekali. Hippy itu ternyata Polisi.
--
Tugas Buddy dan Jimmy ialah 'menyapu' perlahan-lahan daerah seluas 4 km persegi dengan mobil mereka di Manhattan. Ini berarti masuk ke dalam pusat kemiskinan, tempat gedung-gedung bobrok di daerah yang paling padat penduduknya di West Side. Daerah ini letaknya cuma beberapa ratus meter saja dari Fifth Avenue yang anggun itu.
Mereka mengunjungi orang-orang yang kesepian seperti seorang penganggur yang mengunci dirinya dalam sebuah kamar yang sempit di 47th Street. Orang itu pura-pura merampok hanya supaya ada orang datang bercakap-cakap dengannya.
Di daerah ini banyak sekali orang-orang tua yang diserang untuk diambil uangnya sehingga polisi perlu mengadakan vertical patrol, yaitu sejumlah polisi 'menyisir' gedung-gedung apartemen, setingkat demi setingkat, sehingga orang-orang yang akan mengadakan penyerangan jadi gentar. Orang tua dan orang yang hidup sendirian biasanya menjadi sasaran karena mereka biasanya tidak sanggup melawan.
Miranda Warning
Di muka sebuah hotel di 49th Street, polisi menciduk seorang anak laki-laki umur 16 tahun yang membawa pesawat TV curian. Menurut ceritanya kepada polisi, ia bisa hidup meskipun ia gelandangan dengan cara melacurkan dirinya. Rupanya memang 'manis'. Ia belum lama datang dari kota kelahirannya di Alabama. Ia mengaku bahwa ia merokok marijuana tapi menambahkan, "Cuma marijuana dan cuma kadang-kadang saja.”
Tetapi mata polisi yang waspada dengan segera menangkap bahwa anak berkulit hitam itu terbiasa pula dengan obat bius yang lebih kuat. Tampak dari matanya. Tahun yang lalu dalam 8 bulan pertama saja polisi New York berhasil menahan lebih dari 10.000 orang yang terlibat dalam lalu-lintas obat bius.
Anak ini tidak bisa ditahan tanpa bukti yang nyata. Kalau ia ditahan, juga berarti hak-hak konstitusionilnya dilanggar. Polisi diperingatkan agar menghormati hak-hak ini. Setiap orang yang ditahan dianjurkan oleh polisi yang menangkapnya agar minta pertolongan pengacara dalam interogasi dengan polisi.
Tahun 1966, seorang pria bernama Ernesto Miranda dituduh memperkosa dan menculik. Ia terbukti bersalah, tetapi Mahkamah Agung membatalkan hukuman yang dijatuhkan kepada nya karena Miranda memberi pengakuan tanpa didampingi oleh pengacara. Karena itulah poliai sekarang memberikan “Miranda Warning”, sebuah formulir yang menyatakan bahwa si tertuduh dinasihatkan oleh polisi yang menangkapnya agar minta pertolongan seorang pengacara dalam tanya jawab dengan polisi. Miranda Warning menjadi perlengkapan yang dibawa oleh 31.000 polisi New York yang berpatroli.
Perlengkapan bagi mereka sama, termasuk bagi polisi berkuda dan bagi 750 polisi wanita. Nilainya kira-kira 2000 dolar, terdiri dari sebuah revolver kaliber 38, tongkat keras dan sebuah radio pengirim dan penerima berita. Ini yang paling mahal. Dengan alat kecil ini setiap polisi yang sedang patroli terus menerus bisa kontak dengan ruang kontrol pusat. Alat elektronis yang kuat ini tidak mampu dihalangi oleh tembok-tembok beton apartmen dan bisa dipakai sekalipun polisi bertugas di kereta api bawah tanah.
Meskipun demikian, kejahatan tidak henti-hentinya menanjak sejak 1968. Ini bisa dilihat dari statistik polisi. Tahun 1973, di New York terjadi 1680 pembunuhan, yang berarti naik 86 pCt dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya. Peristiwa perkosaan yang dilaporkan ada 3723. (Angka sebenarnya pasti lebih tinggi). Berarti naik febih dari 100 pCt.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR