Di Taiwan, Memberikan Jam Sebagai Hadiah Dianggap Tabu

Chatarina Komala

Editor

Di Taiwan, Memberikan Jam Sebagai Hadiah Dianggap Tabu
Di Taiwan, Memberikan Jam Sebagai Hadiah Dianggap Tabu

Intisari-Online.com -Baru-baru ini, Susan Kramer, seorang pejabat tinggi Kementerian Transportasi Inggris, menyampaikan permintaan maafnya lantaran telah memberikan Wali Kota Taipei sebuah jam saku sebagai hadiah. Pasalnya, di Taiwan, memberikan jam sebagai hadiah dianggap tabu. Sebelumnya, Kramer memang ingin memberikan kenang-kenangan kepada Ko Wen-je, dalam kunjungannya ke Taiwan. Karenanya, ia menyerahkan jam saku berlogo Majelis Rendah (House of Common)Parlemen Inggris yang dibungkus dalam kotak kayu. Kramer sendiri menganggap jam saku tersebut sebagai benda yang unik.Malangnya, alih-alih diterima dengan hati senang, pemberian hadiah tersebut ditolak lantaran kebiasaan yang berlaku di Taiwan. Masyarakat setempat meyakini, memberikan penunjuk waktu, salah satunya jam saku, sama saja dengan memberi pertanda, masa hidup si penerima hadiah hampir habis.Untungnya, Kramer segera menyadari kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf atas ketidaktahuannya terkait kebiasaan di Taiwan. Sementara itu, Ko Wen-je mendapatkan kritikan karena mengatakan, ia tidak memerlukan hadiah tersebut. Tak hanya itu, ia juga mengatakan akan menjual jam pemberian pejabat Inggris itu kepada penjual besi bekas. (BBC)