Intisari-Online.com -SpongeBob SquarePants muncul di tempat yang tidak lazim. Bukan di layar televesi dan gerai pertokoan besar, baru-baru ini SpongeBob muncul di kerongkongan seorang balita Arab Saudi. Benar, ada balita 16 bulan memakan SpongeBob SquarePants di sana. Bukan karena sengaja dimakan, tapi tidak sengaja tertelan oleh balita tersebut.Dengan menggunakan sinar X, karakter kartun kesukaan anak-anak itu terlihat jelas di kerongkongan si balita; sepatunya, senyumnya yang lebar, lidahnya yang menjulur, dan sebagainya, dengan posisi terbalik.Begini ceritanya:
Seorang balita berusia 16 bulan dibawa ke King Abdulaziz University Hospital karena sepertinya ia telah menelan sesuatu. Saat penyinaran dilakukan dari samping, terlihat ada sebuah lempengan yang tersangkut di sana. Awalnya si dokter mengira itu adalah pin atau sebuah aksesori rambut. Tapi pada penyinaran kedua dari depan, tampak jelas bahwa itu adalah “senyum menyebalkan” SpongeBob.
Yap, dokter menemukan sebuah liontin SpongeBob yang ternyata milik saudara perempuan si balita. “Saya berteriak!!! Saya terkejut dengan detail yang ditunjukkan. Anda bisa melihat bintik-bintik di tubuhnya (SpongeBob), sepatu, jari…” ujar Dr Ghofran Ageely, dokter yang memeriksa balita tersebut.
Dokter lantas mengeluarkan liontin SpongeBob dari kerongkongan si balita itu tanpa hambatan, dan ia pun bisa kembali ke rumah segera. Setelah itu, Ageely men-share foto rontgen “petualangan” SpongeBob itu di Radiopaedia.org, forum sejenis Wikipedia di mana para ahli radiologi dan mahasiswa kedokteran bisa mendiskusikan kasus-kasus medis seperti masuknya benda asing ke dalam tubuh.
“Kami melihat banyak foto rontgen yang menakjubkan di situs kami, tapi yang satu ini sangat menakjubkan,” ujar Dr Andrew Dixon, redaktur pelaksana Radiopaedia sekaligus ahli radiologi di Rumah Sakit Alfred, Melbourne, Australia.
Seperti kesan si Ageely, wajah SpongeBob terlihat begitu jelas, bukan karena berwarna tapi juga dibuat dengan cetakan yang sedikit timbul.
Terlepas dari “keajaiban” SpongeBob, bagi Dixon, kasus ini sejatinya satu contoh dari masalah yang sudah sangat umum—anak-anak menelan benda kecil yang dianggapnya menarik, terutama di kisaran umur 1 – 3 tahun. “Sebagai seorang ayah, saya tahu anak-anak memasukkan segala sesuatu ke mulut mereka. Dan ini sering terjadi.”
Kadang-kadang, benda tersebut akan melewati sistem pencernaan si anak tanpa halangan, tapi di lain kesempatan, benda tersebut akan terjebak dan membutuhkan perawatan di ruang gawat darurat. Sinar X membantu para orangtua mengetahui apa yang ditelan oleh anaknya. Supaya kasus seperti balita 16 bulan memakan SpongeBob bisa segera diatasi. (LiveScience)