Bahasa dan Kehidupan

Ajeng

Editor

Bahasa dan Kehidupan
Bahasa dan Kehidupan

Intisari-Online.com – Hampir semua aktivitas kehidupan manusia di dunia ini menghabiskan waktunya dengan bahasa. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi selalu melakukan berbagai aktivitas manusia lainnya dengan penggunaan bahasa. Bahasa bisa menjadi sumber mata pencaharian, kata Alex Sobur dalam bukunya yang berjudul, “Semiotika Komunikasi”. Dia mengatakan para sastrawan, wartawan, hakim, jaksa, penyiar radio – televisi, perancang iklan, memperoleh nafkahnya dari kemahiran berbahasa. Bahkan sesuai dengan perkembangan teknologi, bahasa kini bisa menjadi semacam alat penggerak dari jauh, dalam suatu mekanisme remote control.

Selain sebagai alat penggerak, bahasa juga dapat mewujudkan citra mengenai suatu peristiwa yang direpresentasikan dalam media massa. Peristiwa itu akan muncul dari konstruksi realitas yang dibuat media. Setiap upaya “menceritakan” sebuah peristiwa, keadaan, atau benda dalam media massa melalui unsur bahasa pada prinsipnya merupakan konstruksi realitas yang dapat memunculkan sebuah cerita.Bahasa juga bisa digunakan untuk kepentingan politik. Salah satunya dapat terjadi dalam proses pemilihan fakta. Proses pemilihan fakta itu didasarkan pada asumsi bahwa media atau wartawan memiliki perspektif dan ideologi tertentu dalam melihat peristiwa, sehingga dapat menentukan apa yang dipilih dan apa yang dibuang.

Memang dalam hal ini bahasa tidak dapat dipisahkan dari keterkaitannya dengan ideologi, pengetahuan, dan segala bentuk atau nilai kekuasaan lainnya yang beroperasi di balik media. Begitu juga keterkaitan bahasa dan nilia-nilai tersebut akan beroperasi mempengaruhi ungkapan, gaya, pilihan kata, serta wilayah penggunaan bahasa lainnya.Dengan begitu, bahasa merupakan suatu hal yang paling menonjol dan sering dipergunakan oleh banyak orang, karena bahasa sudah menjadi bahan pokok bagi masyarakat untuk melakukan aktivitasnya.