Intisari-Online.com -Mantan Perdana Menteri Singapura yang pernah berkuasa selama tiga dekade, Lee Kuan Yew, meninggal dunia di usia 91 tahun. Sebagai bentuk penghormatan atas kematiannya, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong—yang tak lain dan tidak bukan adalah anak tertua Lee Kuan Yew—mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari.
Seperti diberitakan oleh The Straits Times, Lee Hsien Loon akan mengintruksikan agar semua bendera di seluruh gedung pemerintahan dikibarkan setengah tiang selama periode berkabung itu, yang dimulai pada Senin (23/3) dan berakhir pada Minggu (29/3). BBC melaporkan, di Minggu (29/3) itu, sang Bapak Pendiri Singapura akan dikuburkan.
Rencananya, jenazah Lee akan disemayamkan di di Gedung Parlemen pada Rabu hingga Sabtu (25 – 28/3) guna memberi kesempatan kepada publik untuk menyampaikan penghormatan terakhir mereka. Waktunya antara pukul 10.00 – 20.00 setiap hari di rentang waktu tersebut.
Seperti disebutkan di atas, upacara pemakaman kenegaraan untuk Lee akan diadakan pada pukul 02.00 hari Minggu mendatang di National University of Cultural Centre Universitas Singapura. Upacara tersebut akan dihadiri keluarga almarhum, teman-teman dan staf, Presiden Tony Tan Keng Yam, para menteri kabinet, anggota DPR, dan sesama anggota pendiri Partai Aksi Rakyat.
Tak hanya itu, para pegawai negeri sipil senior, para pemimpin akar rumput dan warga Singapura dari semua lapisan masyarakat juga akan menghadiri upacara itu, yang akan disusul dengan kremasi di Mandai Krematorium. Buku dan kartu ucapan belasungkawa akan tersedia di depan gerbang utama Istana dari Senin hingga Minggu untuk mereka yang ingin menuliskan pesan buat almarhum Lee.
Tak hanya di dalam negeri, buku belasungkawa juga akan disediakan di semua misi Singapura di luar negeri bagi orang-orang Singapura di luar negeri dan orang-orang lain yang ingin mengucapakan duka cita.
Selamat jalan, Lee…