Sehat dengan Minum Air Kencing: Ada Kandungan Hormonnya Juga

Moh Habib Asyhad

Editor

Sehat dengan Minum Air Kencing: Ada Kandungan Hormonnya Juga
Sehat dengan Minum Air Kencing: Ada Kandungan Hormonnya Juga

Intisari-Online.com -Selain zat gizi, dalam air seni juga terkandung hormon, meskipun dalam jumlah sangat kecil. Itulah yang disebutkan oleh Iwan T. Budiarso. Hormon kortikosteroid misalnya. Hormon ini dapat mencegah infeksi dan mengobati asma, hay fever (semacam demam akibat alergi terhadap rumput kering), eksem, dan rematik. Dalam air kencing mungkin juga terikat melatonin yang berguna sebagai obat penenang, mengatasi jet lag, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan bersifat antikanker.

Selain terdapat hormon, enzim juga sering menjadi bagian dari urine. Enzim itu di antaranya urokinase, yang penting untuk penderita penyakit jantung. "Urokinase ini merupakan obat yang bisa melenturkan dan melebarkan dinding pembuluh darah, mengencerkan sel darah merah, menghancurkan dan melarutkan sel-sel darah merah. Dengan urokinase darah menjadi encer dan alirannya menjadi lancar, sehingga penderita bisa tertolong.

Untuk penyuntikan urokinase di RS, sekali suntik harganya mencapai lebih dari Rp1,8 juta (tulisan ini dibuat pada Juni 2000)," jelas Iwan yang sampai saat ini survive antara lain berkat terapi autourine. Kalau enzim itu terkandung dalam urine, mengapa harus mengeluarkan biaya sampai jutaan rupiah?

Urine juga mengandung urea. Iwan menyebutkan, kandungan urea dalam urine berkisar 25 - 30 g/hari. Fungsi urea dalam kencing ini membuat kulit halus, lentur, dan bagus.

Ketika kita minum urine, sebagian urea yang diserap akan menuju hati untuk dipecah menjadi amonia dan selanjutnya dipecah lagi menjadi glutamin. Glutamin ini merupakan protein esensial yang diperlukan untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan otak, saluran pencernaan, dan mukosa tubuh kita. Juga meningkatkan sistem imunologi.

Selain itu, urea mampu mengontrol tekanan cairan seribrospinal; mengobati sickle cell anemia; melarutkan eksudat, fibrin, dan jaringan mati pada luka; bertindak sebagai bakterisida dan virusida; serta mengobati gagal ginjal dan uremia.Artikel ini pernah ditulis di Intisari edisi Juni 2000 dengan judul "Minum Urine Usir Penyakit".