Intisari-Online.com - Tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan tujuh provinsi yang memperoleh indeks integritas tertinggi dalam Ujian Nasional tingkat SMA/MA. Peringkat pertama berhasil diraih DI Yogyakarta, kemudian dilanjutkan dengan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Bengkulu, Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur.
Dalam website Kemendiknas, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, mengatakan bahwa indeks integritas ini dapat menjadi tonggak revolusi mental di Indonesia. Ia juga mengatakan, hasil indeks integritas setiap provinsi, mulai dari yang tertinggi hingga terendah, akan dikirimkan ke seluruh pimpinan di derah, yaitu gubenur, walikota, dan bupati. Ini dilakukan dengan tujuan agar setiap pimpinan daerah mengetahui potret kejujuran tiap sekolah yang berada di daerahnya dalam pelaksanaan UN.
Tidak hanya 2015, hasil indeks integritas UN akan terus berlangsung di tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya, sehingga daearah yang memiliki hasil indeks integritas rendah diharapkan dapat berusaha memperbaiki diri.
Anies juga menambahkan, indikasi kecurangan dalam UN tahun ini ditemukan dalam ujian yang berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT). Sedangkan untuk UN berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) sama sekali tidak terjadi kecurangan. Ia pun yakin jika sebuah daerah berani menggunakan komputer dalam ujian, maka daerah tersebut pun berani menunjukkan kejujurannya.
Usaha yang dilakukan dalam memperbaiki pelaksanaan UN lebih dari sekadar perbaikan nilai, karena ini juga menjadi hal dalam memperbaiki ekosistem pendidikan, seperti guru, peserta didik, dan juga orang tua. (kemdiknas.go.id)