Intisari-Online.com - Di sepanjang abad ke-20 tercatat beberapa diktator yang membawa perang dan kematian bagi jutaan orang. Sebut saja Hitler, Stalin, Pol Pot dan Benito Mussolini. Menariknya, setelah kepemimpinan diktator tersebut runtuh, selalu saja muncul diktator lainnya.
Kita juga mengenal Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara yang menghukum mati menteri pertahanan negeri itu dengan menembaknya menggunakan senjata anti serangan udara. Nah ternyata, masih ada sejumlah pemimpin diktator dari negara lainnya. Berikut delapan diktator yang dikenal sangat kejam yang pernah memipin setelah perang dunia kedua:
1. Jenderal Alfredo Stroessner Matiauda (Paraguay) Putra seorang imigran Bavaria ini berkuasa di Paraguay selama 35 tahun, yaitu pada 1954-1989. Stroessner dikenal kejam terhadap lawan-lawan politiknya. Kaki tangan Stroessner kerap merendam para lawan politik dalam kubangan kotoran manusia saat menginterogasi mereka.
Anak buahnya juga tercatat sering melakukan memutilasi seorang pemimpin partai komunis dengan menggunakan gergaji mesin. Kudeta yang dipimpin Jenderal Andres Rodriguez membuat Stroessner harus kehilangan kekuasaannya dan mengasingkan diri ke Brasil. Dia meninggal pada 16 Agustus 2006.
2. Idi Amin (Uganda) Idi Amin merupakan diktator Uganda yang berkuasa pada 1971-1979. Selama masa kekuasaannya, banyak pelanggaran HAM dilakukan Amin. Menurut dunia internasional, 100.000-500.000 orang tewas sepanjang masa kekuasaan Amin. Niat Idi Amin untuk menganeksasi provinsi Kagera, Tanzania, pada 1978 memicu perang Uganda-Tanzania yang sekaligus mengakhiri delapan tahun kekuasaannya. Amin kemudian mengasingkan diri ke Libya dan Arab Saudi hingga meninggal dunia pada 16 Agustus 2003. 3. Kaisar Jean Bedel Bokassa (Republik Afrika Tengah) Bokassa berkuasa pada 1966 hingga 1979. Pada 1977, dia mendaulat dirinya sendiri sebagai kaisar. Upacara pelantikannya sebagai kaisar menguras kas negara, terutama dengan pembuatan mahkota bertatahkan berlian bernilai 5 juta dollar AS.
Setelah digulingkan lewat kudeta pada 1979, Bokassa dituding melakukan berbagai kejahatan, antara lain mengeksekusi anak-anak yang tak mengenakan seragam yang diproduksi perusahaan milik istrinya. Bokassa juga dituduh melakukan praktik kanibalisme, meski tuduhan ini dicabut karena tak cukup bukti. Bokassa meninggal dunia pada 1996. 4. Sersan Doe (Liberia) Sersan Samuel Doe langsung menjadi terkenal setelah memimpin kudeta yang mengantarnya ke tampuk kekuasaan pada 1980 dalam usia 29 tahun. Kekuasaan Doe berlangsung selama 10 tahun, sebelum kudeta lain menggulingkan dan menangkapnya. Prince Johnson, salah satu pemimpin kudeta, menyaksikan langsung pembunuhan Doe.
Johnson terekam kamera tengah menikmati minuman Budweiser saat telinga Doe dipotong. Prince Johnson saat ini adalah seorang senator di Senat Liberia. (kompas.com)