Android, Melejit Tak Lagi Selangit

Agus Surono

Editor

Android, Melejit Tak Lagi Selangit
Android, Melejit Tak Lagi Selangit

Pertengahan tahun 2010, Intisari menurunkan tulisan tentang sistem operasi Android yang dikembangkan oleh Google dan mitranya. Sayang, waktu itu harga ponsel ber-Android masih terhitung mahal. Kini, seiring dengan melesatnya Android, harga ponselnya makin memurah. Android pun melejit kepopulerannya dengan cepat bak meteorit.

Yah, dengan harga Rp 1,5 juta sekarang sudah bisa menikmati sistem operasi Android. Bahkan waktu Nexian memberi harga khusus sekitar Rp 1 juta dan dicicil menggunakan kartu kredit tertentu terhadap salah satu produknya, Journey - yang pada awal peluncurannya dibanderol di dekat harga Rp 3 juta - langsung menjadi buruan orang. Pasar pun seperti menelan Nexian Journey.

Perkiraan bahwa sistem operasi Android tinggal menunggu waktu untuk populer terbukti sekarang ini. Android sudah berani bersaing dengan sistem operasi lain yang populer: Blackberry dan Iphone. Bahkan ia sudah meninggalkan Symbian. Harga yang murah dan feature wah yang tertanam di dalamnya membuat orang melirik Android. Di sebuah gerai di ITC Permata Hijau bisa menjual sekitar 3 unit ponsel Android setiap harinya (Kontan No. 27).

Android merupakan sistem operasi yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan dalam perangkat bergerak, seperti ponsel, personal digital assistance (PDA), ataupun tablet yang berbasis Linux. Seperti Microsoft Windows pada sebuah laptop atau komputer pribadi, Android merupakan jiwanya sebuah ponsel. Kekuatan Android yang mengambil logo Robot Ijo adalah open source dan free license. Karena gratis, ponsel berbasiskan Android dapat ditekan harganya. Namun, tak lantas menjadi murah. Soalnya, Android membutuhkan spesifikasi peranti keras yang tinggi.

Nama besar Google menjadi daya tarik orang untuk menoleh. Apalagi didukung oleh tampilan segar dan cenderung mirip iPhone serta pengalaman berinternet di manapun membuat Android semakin memikat hati siapa pun. Bahkan beberapa layanan milik Google mulai eksklusif, dalam arti hanya berjalan di ponsel ber-OS Android.

Misalnya, Google Sky, aplikasi astronomi yang menggabungkan teknologi GPS, kamera, dan database astronomi. Cukup mengarahkan kamera ponsel ke angkasa Anda bisa menikmati Google Sky. Atau Google Earth, yang hanya terdapat di PC. Ada pula Google Goggles yang menggabungkan kecanggihan mesin pencari Google dan kamera. Anda cukup mengambil foto sebuah produk, misalkan jam tangan Anda, maka Google mencarikan segala informasi terkait jam tangan Anda hanya berdasarkan foto tadi.

  • Jika Anda tertarik dengan ponsel pintar Android, ada satu hal yang harus Anda biasakan. Rata-rata ponsel pintar Android menggunakan layar sentuh. Jadi, jika sebelumnya terbiasa dengan ponsel bertombol alfanumerik (12 tombol) atau tombol QWERTY, maka Anda harus mulai membiasakan diri mengetik di atas layar datar LCD. Beberapa ponsel Android masih melengkapi papan ketik QWERTY seperti Motorola Milestone, HTC Dream, atau Sony Ericsson X10 Mini Pro. Untuk mereka pengguna iPhone atau Windows Mobile maka adaptasi bisa lebih cepat karena layar ponsel Android kebanyakan berjenis capacitive yang semua eksekusinya menggunakan tangan. Tak ada lagi pen stylus.
  • Selain itu ada sebuah aturan yang memberikan kemudahan dalam menginstal aplikasi. Jika Anda bukan termasuk golongan gadget freak (sebutan untuk orang yang mengerti teknologi) maka disarankan Anda mencari ponsel Android dengan OS terbaru dan terdapat Google Market. Anda tidak akan direpotkan dengan pemutakhiran OS ataupun menginstal aplikasi.
  • Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah koneksi internet. Apa pun provider yang Anda langgani, sebaiknya gunakan koneksi data unlimited karena Android membutuhkan koneksi data konstan terutama untuk aplikasi chatting, email, dan browsing. Dengan koneksi tak terbatas itu silakan nikmati aplikasi-aplikasi menarik, seperti Google Maps untuk peta yang detail, Google Search mencari dengan suara; aplikasi lucu seperti Pencari Hantu; atau aplikasi Kompas, Metal Detector untuk mendeteksi metal, program GPS, Youtube yang dikenal tidak putus-putus, jejaring sosial macam Facebook dan Twitter, aplikasi business card scanner, aplikasi barcode, aplikasi nonton TV streaming, aplikasi deteksi gempa, aplikasi Wifi Tethering, sampai ribuan aplikasi lainnya.
Jika sudah begitu, Android Anda tak ubahnya robot yang berperan sebagai asisten. Asisten paling setia tentunya.