Intisari-Online.com - Ada berjuta hal yang dapat dilakukan oleh perangkat genggam modern. Dari kebutuhan dasar berkomunikasi, hingga bertukar data dalam rana jagat maya dapat dilakukan oleh satu jari, dimana saja dan kapan saja. Kebutuhan ini meningkat hingga pada akhirnya perangkat genggam cerdas mampu melakukan berbagai hal dari pembayaran barang dan jasa hingga memonitor kesehatan pengguna.
Rasanya baru kemarin kita terlena oleh canggihnya teknologi inframerah dan Bluetooth. Dua medium pertukaran data nirkabel itu memang memudahkan banyak pekerjaan. Data-data dari sebuah perangkat elektronik bisa dengan mudah ditransfer ke perangkat lain dengan fitur yang sama. Namun seperti kata pepatah: secanggih-canggihnya teknologi, akhirnya ia kuno juga.
Teknologi bergerak cepat. Tahun 2008, dunia elektronik dan komunikasi memperkenalkan jawara baru mereka. Sebuah medium transfer data bernama Near Field Communication atau NFC. NFC sebetulnya sudah ada sejak tahun 2002, namun dalam bentuk yang belum sempurna. Pada tahun 2004, tiga perusahaan komunikasi dan elektronik raksasa, Sony, Phillips, dan Nokia, mulai menggarap serius teknologi ini dengan membentuk forum NFC. Kini, 130 perusahaan komunikasi dan elektronik tergabung dalam forum NFC. Nama-nama wahid seperti Apple dan Samsung pun ikut serta di dalamnya. Jadi pertanda hadirnya era baru medium transfer data yang lebih cepat, aman, dan multifungsi.
NFC merupakan perkembangan dari teknologi medium transfer yang sudah lama ada, ISO/IEC 14443. Dari standar ini lahir pula Radio Frequency Identification atau RFID yang merupakan pendahulu NFC. Itulah sebabnya NFC juga kompatibel bila digunakan pada alat-alat yang dilengkapi dengan cip RFID.
NFC bekerja menggunakan induksi magnetis. Alat pembaca akan mengirimkan aliran listrik dan membentuk sebuah ruang magnetis yang berguna sebagai jembatan data. Data-data seperti nomor telepon, foto, dan lain sebagainya mengalir dari perangkat yang satu ke lainnya melalui jembatan magnetis tersebut.
Pendek, namun multifungsi
Dibandingkan seniornya, NFC merupakan medium transfer dengan jarak terpendek. Untuk melakukan transfer data, pengguna ponsel maupun kartu yang dilengkapi dengan NFC harus berada dalam jarak tak lebih dari 10 cm. Bandingkan dengan Bluetooth yang memiliki jangkauan hingga 30 m. Bahkan RFID memiliki jangkauan sedikit lebih lebih jauh.
Namun di balik kelemahannya, NFC memiliki fungsi-fungsi yang tak mungkin dilakukan oleh para pendahulunya. Fungsi-fungsi menarik seperti pembayaran, dompet elektronik, transfer data, mengaktifkan perangkat elektronik lain, memainkan permainan elektronik bersama pengguna lain, dan akses informasi dari pihak ketiga akan mengubah pola hidup manusia modern.
Seperti RFID, NFC bekerja pada frekuensi 13,56 MHz. Konsumsi tenaga yang diperlukan untuk mengalirkan data hanya 15mA! Ini termasuk dalam golongan medium untuk peralatan rendah energi. Tak seperti Bluetooth atau inframerah yang penggunaanya mengonsumsi baterei perangkat secara berlebihan, NFC mengonsumsi sedikit energi.
Pengaturan yang mudah dan kecepatan aktivasi jadi nilai tambah. Bandingkan dengan Bluetooth yang membutuhkan waktu aktif paling tidak 6 detik. NFC hanya membutuhkan waktu kurang dari 0,1 milidetik untuk berfungsi secara penuh. Selain kemudahan aktivasi, kecepatan transfer menjadi keunggulan lain. Sampai saat ini, NFC dapat mentransfer data dengan kecepatan 106 kb/detik, 212 kb/detik, 424 kb/detik, dan 848 kb/detik. Lumayan bukan?
Keamanan juga jadi keunggulan NFC. Karena hanya dapat aktif dalam jarak dekat, gelombang elektromagnetik dari NFC tak akan terganggu oleh gelombang-gelombang lainnya. Walhasil, data-data privat dari pengguna tak mudah bocor ke tangan jahil. Paling tidak pengguna tak perlu takut akan intrusi dari pihak ketiga ketika sedang bertransfer data.
Dari keunggulan-keunggulan tersebut, maka tak heran bila NFC didaulat menjadi media transfer yang paling berorientasi pada pengguna. Kemudahan menggunakan dan mengatur, kecepatan aktif, beragam fungsi, dan keamanan yang lebih terjamin menjadikannya ramah bagi pengguna awam sekalipun.
Tak hanya antar perangkat elektronik
Pada dasarnya NFC bekerja dalam tiga moda, yaitu peer-to-peer, card emulation, dan reader/writer. Moda pertama, peer-to-peer akan berguna ketika dua perangkat aktif NFC berhadap-hadapan. Biasanya moda ini digunakan bila para pengguna ingin bertukar data seperti foto, kartu nama elektronik, atau kontak. Bisa juga digunakan untuk bermain permainan elektronik.
Pada moda card emulation, NFC bekerja seperti halnya smart card. Dengan fasilitas dompet elektronik, perangkat elektronik yang dilengkapi dengan NFC bisa digunakan untuk membayar transaksi. Pengguna cukup mendekatkan perangkat elektronik mereka ke mesin sensor. Kedua perangkat akan bertukar data, dan bila verifikasi sukses berjalan, maka mesin kasir akan menyatakan transaksi berhasil.
Di beberapa negara, moda card emulation ini sudah digunakan di tempat-tempat umum seperti loket kereta, bis, dan pusat perbelanjaan. Selain menghemat banyak waktu, proses pembelian tiket ini juga mengurangi pemakaian kertas secara besar-besaran. Beberapa jasa penerbangan juga mulai mempertimbangkan penggunaan NFC ini, mengingat mereka sudah terbiasa dengan kehadiran e-ticket.
Modus serupa berlaku juga untuk menyalakan perangkat elektronik lain seperti speaker, atau mengaktifkan sistem wi-fi pada komputer. Pengguna perangkat NFC seperti ponsel cukup mendekatkan ponsel ke logo NFC, dan sistem atau perangkat elektronik akan menyala otomatis. Perangkat elektronik yang dapat diaktifkan melalui NFC disebut juga NFC Enabled Device.
Namun penggunaan teknologi NFC tak hanya terbatas pada perangkat elektronik saja. Pada moda reader/writer, perangkat elektronik yang telah dilengkapi dengan cip NFC dapat memindai NFC tag yang dipasang pada medium-medium non elektronik seperti kertas atau poster!
Pengguna perangkat elektronik NFC cukup mendekatkan perangkat mereka ke poster yang memiliki tanda N atau N mark. Saat dipindai, aliran transfer data akan berjalan satu arah, dari NFC tag ke perangkat elektronik. Data dari NFC tag bisa berupa tautan menuju situs-situs tertentu atau informasi-informasi penting lainnya.
Moda ini juga banyak digunakan pada menu rumah makan, dan poster-poster pertunjukan. Pengunjung atau tamu restoran misalnya, cukup memindai logo NFC pada menu yang diinginkan dan secara otomatis pesanan akan masuk ke komputer restoran. Lupakan antrian panjang dan berat. Untuk membeli tiket pertunjukan, pengunjung cukup memindai poster pertunjukkan dan memilih tempat duduk secara online. Betul-betul praktis!
Untuk membuat sebuah poster yang dilengkapi dengan NFC tag, kertas poster akan dicetak menggunakan tinta silikon khusus. Tinta khusus ini mengandung campuran bubuk kristal nano dan tinta. Hebatnya, pencetakan poster menggunakan tinta khusus ini ternyata tak memakan biaya besar. NFC tag juga tak semahal apa yang dibayangkan, hanya 2 AS$ untuk satu tag.
Teknologi NFC tak hanya dilirik bidang komunikasi komersial saja. Beberapa rumah sakit dan perusahaan alat-alat medis mulai menggabungkan teknologi monitor kesehatan dengan NFC. Hasilnya, NFC dapat digunakan untuk memonitor kesehatan pasien. NFC akan terhubung dengan ponsel pasien, yang tentunya sudah dilengkapi dengan cip NFC pula.
Pengembangan teknologi NFC tak berhenti sampai situ saja. Produsen-produsen elektronik dan komunikasi masih terus mengembangkan fungsi NFC. Mungkin di masa depan, NFC akan betul-betul mengubah pola hidup manusia.