Stiker Panel Surya

Ade Sulaeman

Editor

Stiker Panel Surya
Stiker Panel Surya

Intisari-Online.com - Panel surya sangat baik untuk menghasilkan energi dari matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Hanya saja karena biasanya dibuat dari plastik atau gelas, panel surya kaku dan ukurannya terlalu besar untuk dibawa kemana-mana. Untungnya, sekelompok peneliti dari Stanford University berhasil membuat sebuah sel fotovoltaik seperti stiker yang dapat dikelupas dan ditempelkan di berbagai permukaan.

Kepala penelitian, Xiaolin Zheng, memulainya dengan bahan dasar panel surya konvensional, yaitu silicon dioxide wafer. Silikon ini melepaskan elektron ketika sinar matahari mengenainya untuk kemudian mengubahnya menjadi listrik. Biasanya, “wafer” yang tebal dan kaku tidak fleksibel. Namun Zheng dan rekan-rekannya memiliki rencana lain.

Pertama, mereka meletakkan sebuah film 300 nanometer yang terbuat dari nikel di atas “wafer.” Kemudian, mereka mencelupkan sebuah pelindung plastik. Hasilnya adalah sebuah lapisan nikel dan plastik super tipis di atas silicon dioxide wafer. Tiga lapisan tersebut diperlukan sebagai bahan aktif agar sel surya bekerja. Tapi, di tahap ini, sel surya masih tebal dan kaku.

Jadi, para peneliti menempatkan pita rilis termal di bagian atas. Kemudian mereka mencelupkan semuanya dalam “wafer” bersuhu ruangan. Dengan menarik-narik kembali pada pita rilis termal, mereka dapat mengupas kembali lapisan tersebut menjadi lebih tipis, tiga lapis “sandwich” dari plastik, nikel dan silikon dioksida, meninggalkan sebagian besar silicon dioxide wafer.

Lapisan tipis tersebut sangat fleksibel dan karena dalam prosesnya yang dihapus hanya sebuah lapisan silikon dioksida berskala nanometer, “wafer” dapat digunakan kembali dalam proses yang sama untuk membuat lapisan sel surya yang lebih tipis lagi. Sebuah keuntungan tersendiri karena mampu mengurangi sampah dari proses tersebut.

Namun, para peneliti tidak berhenti sampai di sana. Zheng dan rekan-rekannya kemudian memanaskan sel surya tersebut dalam suhu 194 derajat Fahrenheit untuk membuatnya cukup lunak agar bisa dibentuk sedemikian rupa dan dilekatkan pada berbagai permukaan. Dalam praktiknya, sel surya tersebut masih perlu dihubungkan dengan elektroda atau komponen lainnya untuk dapat menghasilkan listrik ketika terpapar sinar matahari.

Metode yang digunakan Zheng dan rekan-rekannya ini dapat digunakan dalam produk konvensional ataupun yang tidak konvensional seperti pakaian. Jadi mungkin suatu saat ponsel sudah dapat ditempeli dengan sel surya buatan Zheng sehingga tidak akan direpotkan lagi oleh baterai yang habis. (Discovery News)