DBS, Teknologi untuk Penderita Parkinson

Ade Sulaeman

Editor

DBS, Teknologi untuk Penderita Parkinson
DBS, Teknologi untuk Penderita Parkinson

Intisari-Online.com - Sebuah teknologi baru yang disebut Deep Brain Stimulation (DBS) muncul untuk meringankan “beban” penderita Parkinson. Melalui metode ini diharapkan kondisi pasien yang sudah tidak berdaya karena obat-obatan yang dikonsumsinya sudah tidak mampu mengimbangi intensitas gejala Parkinson dapat membaik.

“Membaik” karena pada dasarnya terapi ini tidak dapat menyembuhkan Parkinson yang diderita pasien, melainkan untuk membantu mengelola dampak Parkinson secara signifikan sehingga mampu meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup pasien.

Untuk orang awam, terapi Parkinson menggunakan metode DBS memang sedikit menyeramkan. Bagaimana tidak, Dr. John Thomas, ahli bedah dari Mount Elizabeth Novena Hospital, menjelaskan dalam terapi ini, “Kabel DBS yang dipasang di otak berfungsi sebagai perangkat medis yang mengirimkan impuls listrik ke bagian tertentu dari otak.”

Meski demikian, terapi DBS relatif aman dan tidak menyakitkan. Buktinya dalam proses terapi pasien hanya menerima anestesi lokal. Dengan kata lain, pasien tersadar selama menjalani prosedur terapi.

Tujuannya untuk memungkinkan pasien memberikan umpan balik secara langsung selama operasi berlangsung. Hal ini diharapkan dapat membantu ahli bedah menentukan lokasi yang tepat untuk memasang kawat implan, sehingga hasilnya dapat lebih optimal.

Menurut Thomas yang juga menjabat sebagai Medical Director pada Immanuel Centre for Neurosurgery, Mount Elizabeth Medical Centre, “Biasanya penderita Parkinson yang sudah berada pada stadium tiga (mengidap Parkinson sekitar lima tahun), memberi respon yang baik pada terapi DBS.”

Mereka mengaku merasakan adanya perubahan yang signifikan setelah menjalani terapi. Tubuh mereka lebih mudah digerakkan. Selain itu, mereka juga mengaku lebih mudah mengendalikan percakapan mereka sendiri. (*)