Intisari-Online.com - Berkat printer 3D, mencetak materi dalam wujud tiga dimensi kini menjadi nyata. Mirip seperti printer konvensional, bedanya printer ini tidak mencetakkan tinta ke atas kertas, namun materi serupa plastik yang disebut filamen. Salah satu bahan yang digunakan adalah Acrylonitrile butadiene styrene (ABS).
Sebenarnya, teknologi printer 3D sudah ada sejak tahun 80-an. Berikut ini jejak-jejak teknologi pencetak tiga dimensi.
- 1984: Teknologi pencetakan 3D dikembangkan oleh Charles Hull, penemu sistem 3D.
- 1986: Hull mengajukan gagasan stereo lithography, sebuah metode membuat objek solid dengan cara mencetak lapisan tipis dan menyusunnya secara bertingkat.
- 1988: Scott Crump menemukan teknologi Fused Deposition Modeling, yang berperan dalam perkembangan teknologi pencetakan 3D.
- 1993: Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengembangkan teknologi printer 3D dengan mematenkan teknik pencetakan tiga dimensi yang memodifikasi teknologi printer dua dimensi.
- 1996: printer 3D dibuat oleh Z Corp, Stratasys, dan 3D Systems, dipamerkan kepada dunia untuk pertama kalinya. Sejak itu, kemampuan printer semakin dikembangkan, terutama dalam hal resolusi hasil, kemampuan perangkat.
- Pada akhir 2006, muncul Reprap, printer 3D yang mampu membuat dirinya sendiri.
Sejak itu, banyak versi
printer 3D bermunculan, dibarengi dengan banyaknya peranti lunak
open source yang mendukung dan forum-forum desainer yang berbagi karya 3D-nya. (
Dari berbagai sumber)