Saat Berlibur, Wisatawan Indonesia Paling Sulit Dipisahkan dari Ponsel

Ade Sulaeman

Editor

Saat Berlibur, Wisatawan Indonesia Paling Sulit Dipisahkan dari Ponsel
Saat Berlibur, Wisatawan Indonesia Paling Sulit Dipisahkan dari Ponsel

Intisari-Online.com - Wisatawan Indonesia menempati posisi teratas dalam hal penggunaan ponsel saat berlibur. Jumlahnya (98 persen) berada di atas rata-rata global dalam hal penggunaan ponsel saat berlibur, yaitu 87 persen.

Ini terlihat dari survei TripAdvisor® TripBarometer Mobile and Social dalam siaran persnya, Rabu (23/10/2013).

Ponsel memungkinkan wisatawan untuk tetap terhubungkan kapan saja sepanjang perjalanan mereka, baik melalui ponsel cerdas maupun tablet.

Walaupun menelepon (73 persen) dan mengirim pesan (62 persen) tetap jadi alasan utama bagi wisatawan dunia menggunakan ponsel cerdas mereka saat bepergian, penelitian ini menyoroti bahwa wisatawan Indonesia kemungkinan besar pengguna ponsel cerdas terbesar di dunia yang log on ke situs-situs jejaring sosial.

Mereka juga jauh lebih sering dibandingkan rata-rata wisatawan global menggunakan teknologi mobile untuk mencari rekomendasi dan review saat dalam perjalanan.

Hampir separuh dari wisatawan Indonesia (48 persen) mengandalkan media sosial untuk merencanakan perjalanan terakhir mereka, untuk mendapatkan rekomendasi (64 persen), menemukan inspirasi untuk aktivitas dan apa yang mereka lihat (62 persen), melihat gambar dan video tempat yang mereka kunjungi (59 persen) dan untuk mencari penawaran (49 persen).

Survei ini menunjukkan bahwa wisatawan Indonesia juga terhubungkan dengan media sosial selama liburan mereka. Sebanyak 91 persen wisatawan Indonesia menggunakan media sosial dalam perjalanan – jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global (61 persen).

Orang Indonesia adalah salah satu di dunia yang paling sering ‘memamerkan’ perjalanan mereka di media sosial, setelah wisatawan India. Hampir sepertiga dari orang Indonesia (30 persen) mengakui bahwa mereka memamerkan liburan mereka di sosial media.

Secara keseluruhan, 16 persen dari mereka mengakui kalau mereka melakukannya untuk membuat teman iri, dan 14 persen berkata bahwa bukan liburan jika teman mereka tidak tahu tentang hal tersebut.

Di dunia hanya 19 persen wisatawan menggunakan saluran media online untuk kedua tujuan di atas. (kompas.com)