INTISARI ONLINE- Awal atau akhir perkawinan menjadi sebuah jalan bebas hambatan menuju kegemukan. Jika Anda pria, maka jalan tol itu bernama perceraian. Sedangkan untuk wanita, perkawinanlah yang menjadi jalan tol. Begitulah temuan sebuah penelitian.
"Saat Anda memasuki perubahan besar dalam hidup Anda, berat tubuh Anda kemungkinan merangkak naik," kata Dmitry Tumin, mahasiswa doktoral dalam bidang Sosiologi di Ohio State University yang melakukan penelitian. Ada catatan kecil soal itu: kegemukan itu terjadi pada mereka yang menikah atau bercerai di atas usia 30 tahun.
Namun beruntunglah, banyak dari mereka kegemukan itu tak berpengaruh terhadap kesehatan mereka. Hanya sebagian kecil saja yang berpengaruh terhadap kesehatan. Hasil penelitian itu dipaparkan dalam pertemuan tahunan Asosiasi Sosiolog Amerika di Las Vegas.Penelitian itu menganalisis dari jawaban-jawaban survei yang melibatkan lebih dari 10.000 pria dan wanita di AS. Mereka dipantau berat badan dan status perkawinannya dari tahun 1986 sampai 2008. Responden berumur antara 22 dan 29 saat penelitian dimulai. Saat penelitian selesai umurnya antara 43 dan 51.
Penelitian mengukur pertambahan atau penurunan berat pada dua tahun setelah menikah atau bercerai. Untuk penambahan berat antara 3,2 kg (7 pound) dan 9 kg (20 pound) masuk kategori kecil, sedangkan di atas 9 kg termasuk besar. Untuk pengurangan berat, kategori besar lebih dari 3,2 kg.
Kebanyakan responden memiliki berat yang tak fluktuatif dalam dua tahun setelah menikat atau bercerai. Akan tetapi, sekitar 10 - 15% mengalami kenaikan berat setelah menikah dan 10% kehilangan bobot tubuh setelah bercerai. Pada dua tahun perkawinan, 46% wanita mengalami peningkatan berat badan dibandingkan dengan wanita yang tetap melajang. Sedangkan pada prianya tak terlihat peningkatan itu.
Pria bertambah berat badan justru ketika bercerai (63%) dibandingkan dengan mereka yang tetap hidup berkeluarga. Sementara wanita yang bercerai risiko berat badannya naik sekitar separonya.Peningkatan berat itu lebih banyak terjadi pada pria atau wanita yang menikah atau bercerai setelah umur 30 tahun. Bahkan lebih banyak lagi pada usia yang lanjut.
Penelitian itu tidak menguak alasan mengapa kenaikan berat badan itu terjadi. Bisa jadi karena wanita yang menikah lebih banyak beraktivitas di seputar rumah sehingga mereka tak punya banyak waktu untuk berolahraga. Begitu telaahZhenchao Qian, guru besar Sosiologi di Ohio State University. Sebaliknya, pria yang bercerai kehilangan pasangan yang memantai perilaku makan mereka sehingga makannya tak terkendali, jelas Tumin.
Bagaimana dengan orang dewasa yang berat badannya naik setelah menikah atau bercerai? Boleh jadi karena mereka sudah lebih mapan. "Semakin bertambah usia, lalu melakukan perubahan drastis dalam kehidupan seperti menikah atau bercerai adalah sebuah goncangan yang lebih besar dibandingkan ketika usia Anda masih remaja," kata Tumin.
Perlu digarisbawahi, penelitian ini hanya melihat perubahan berat badan dua tahun setelah menikah atau bercerai. Bisa jadi akan berubah jika pemantauan lebih lama lagi. (Sumber:MyHealthNewsDaily)