Intisari-Online.com – Sebenarnya ada tanda-tanda yang jelas dapat dilihat dengan mata telanjang ketika tubuh memiliki masalah. Namun, pemeriksaan medis pasti diperlukan untuk memastikan hasil yang lebih akurat.
Kondisi kesehatan tubuh bisa dilihat dari tanda-tanda seluruh tubuh. Mulai dari kondisi telinga, alis, payudara, bahkan jari-jari tangan. Risiko penyakit tertentu juga bisa dilihat oleh mata telanjang dengan mengetahui tanda-tanda berikut, seperti dikutip oleh redbookmag.
- Telinga berkerut“Selama satu dekade penelitian, telah diketahui bahwa lipatan di salah satu telinga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung,” kata JoAnne Foody, MD, seorang ahli jantung di rumah sakit Brigham and Women’s, Amerika Serikat.Jadi, sebaiknya Anda memeriksakan tekanan darah dan kolesterol, jika terdapat lipatan atau kerutan yang telihat di telinga Anda. Hal ini untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung Anda.
- Alis TipisAlis tipis bisa menjadi pertanda bahwa seseorang mengalami masalah tiroid. “Hormon tiroid yang membuat rambut di dalam tubuh dalam kondisi yang sehat. Jika rambut rapuh atau tipis, bisa jadi ada gangguan dengan tiroid,” kata Sandra Fryhofer, MD, profesor di Universitas Emory.Ada tes sederhana untuk melihat apakah ada masalah dengan tiroid. Dengan cara ini, anda bisa mengetahui mengapa rambut mudah rontok dan semakin menipis.
- Payudara besarPayudara besar sangatlah sensual. Namun, ini bukan tanpa risiko. Rupanya, semakin besar ukuran payudara, semakin tinggi risiko penyakit diabetes tipe 2. Ini adalah hasil dari sebuah studi pada 90.000 wanita selama 20 tahun dan bagian dari Nurses Health Study.Jenis lemak di payudara meningkatkan kemungkinan memproduksi hormon yang memicu diabetes. Jadi, jika Anda memiliki ukuran payudara yang relatif besar, tak ada salahnya mengecek kadar gula darah Anda.
- Jari telunjuk pendekJika jari telunjuk lebih pendek daripada jari manis, dua kali lebih mungkin Anda terkena arthritis atau gangguan otot. Hal ini menurut penelitian yang dilakukan Arthritis Research Institute of Amerika.“Semakin besar perbedaan, semakin besar risikonya,” kata Paul Leaverton, PhD., salah satu peneliti.