Resiko Skizofrenia Hantui Para Perokok

Jeffrey Satria

Editor

Resiko Skizofrenia Hantui Para Perokok
Resiko Skizofrenia Hantui Para Perokok

Intisari-Online.com - Gangguan jiwa skizofrenia, sudah lama dikenal sebagai gangguan jiwa yang diturunkan seara turun temurun. Namun pada kenyataannya, peneliti belum menemukan bahwa gen merupakan satu-satunya penanggung jawab atas munculnya gangguan jiwa tersebut.

Untuk mempelajari pengaruh gen pada skizofrenia, para peneliti telah membandingkan gen-gen antara para penderita skizofrenia dengan mereka yang bukan. Profesor Boris Quednow dari University Hospital of Psychiatry, Zurich, dan kelompok kerja pimpinan Profesor Georg Winterer bekerja sama untuk mengembangkan sebuah metode baru untuk menemukan adanya pengaruh gen dalam meningkatkan risiko terkena skizofrenia.

Menggunakan electroencephalography atau yang kita kenal dengan EEG, kedua peneliti tersebut mempelajari proses rangsangan akustik sederhana. Saat memproses rangsangan tertentu, orang yang sehat akan menahan rangsangan yang tidak relevan dengan tugas yang ada di tangan. Namun berbeda dengan mereka yang menderita skizofrenia. Para penderita skizofrenia sulit untuk menyaring rangsangan dan mengolah rangsangan yang masuk.

Dalam sebuah penelitian besar yang melibatkan 1,800 partisipan dengan kondisi badan sehat, Boris dan Georg meneliti seberapa besar hubungan antara penyaringan rangsangan dengan gen-gen yang beresiko menurunkan skizofrenia. Mereka menemukan sebuah gen yang dinamakan transcription factor 4 atau TCF4, yakni protein yang berperan penting pada perkembangan otak di masa-masa awal.

Kedua peneliti tersebut ternyata menemukan hal yang menarik. Eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa merokok dapat menurunkan tingkat penyaringan rangsangan yang dilakukan oleh gen TCF4. “Merokok mengubah kerja gen TCF4 pada penyaringan rangsangan akustik,” kata Boris. Dengan kata lain merokok dapat meningkatkan risiko akan skizofrenia.

Penelitian Boris dan Georg juga membuka jalan bagi penelitian-penelitian lanjutan untuk memprediksi gangguan skizofrenia dan pendekatan pengobatan baru. “Merokok harus dipertimbangkan sebagai kofaktor penting yang dapat meningkatkan risiko skizofrenia di masa depan,” ujar Boris. Jadi, berhenti merokok atau skizofrenia? (medicalnewstoday.com)