Sisir: Dulu Merapikan, Kini Menumbuhkan

Nur Resti Agtadwimawanti

Penulis

Sisir: Dulu Merapikan, Kini Menumbuhkan
Sisir: Dulu Merapikan, Kini Menumbuhkan

Intisari-Online.com - Diyakini, sisir sudah menjadi bagian dari peradaban manusia sejak 6.000 tahun SM. Salah satu buktinya, pada makam-makam kuno di Mesir yang berusia 6.000 tahun SM ditemukan sisir tua, di antaranya dengan desain-desain yang bagus. Ada sisir dengan hanya satu jajar gerigi lurus, ada yang dengan dua baris. Sisir kuno itu umumnya terbuat dari tulang binatang, gading gajah, kayu, perak, kuningan, atau timah.

Sisir mewah dengan berbagai hiasan dipakai para bangsawan pada abad ke-14 hingga ke-16. Pada abad ke-17 dan sesudahnya, saat para wanita memelihara rambut panjang, sisir terkadang mereka gunakan sebagai ornamen. Misalnya, wanita Spanyol mengenakan sisir kulit penyu untuk menahan kain penutup kepala. Sampai pertengahan abad ke-19 kulit penyu dan tanduk sapi mulai banyak digunakan karena bisa dibentuk dengan cara dipanaskan.

Pada akhir abad ke-18 sisir menjadi komoditas industri rumahan yang menguntungkan. Di Leominster, Amerika Serikat (AS), pada tahun 1793 terdapat 70 perajin sisir. Ini berkat keberhasilan Enoch Noyes, yang bekerja sama dengan William Cleland asal Jerman, memperkenalkan keahliannya membuat sisir dengan alat-alat khusus. Enoch juga berhasil membuka sebuah toko sisir kecil dari tanduk sapi pada 1795. Sampai kini tempat itu menjadi pusat sisir di AS.

Tahun 1869 menjadi titik awal pemakaian plastik untuk membuat sisir. Ketika itu dua kakak beradik Isaiah dan John Hyatt, warga AS, mencoba membuat bola biliar dengan seluloida nitrat dan kamper yang merupakan bahan utama pembuatan plastik. Dampaknya, seluloida menjadi tonggak perubahan sejarah sisir.

Berkat penggunaan plastik, pembuatan sisir menjadi mudah dan murah. Terjadilah sebuah industri sisir. Alat untuk merapikan rambut ini tidak lagi dibuat di rumah, tapi di pabrik-pabrik. Sebenarnya tak terjadi perkembangan berarti dalam hal desain dan teknologi sisir sampai ketika pada 1920, Walter Sammons, warga Philadelphia, AS, mematenkan sisir baru yang bisa dipanaskan hingga bisa meluruskan dan menghilangkan kekusutan rambut.

Sisir buatan Sammons itu bertenaga listrik disertai pengatur panas hingga bisa disetel derajat panasnya sesuai yang diinginkan. Temuan ini sekaligus mempercepat proses pelurusan rambut yang sebelumnya memakan waktu lama. Kini sisir listrik temuan Sammons masih tetap dipakai, namun peralatan listriknya lebih maju dan memakai rangka plastik.

Seiring berputarnya waktu, sisir kemudian dimanfaatkan untuk terapi memperlambat tumbuhnya uban, mencegah ketombe, dan merangsang pertumbuhan rambut. Adalah Dr. George Starr White, orang besar di balik penemuan sisir yang dapat berfungsi sebagai "obat". Sisir pintar yang ditemukan pada awal 1900 ini bertenaga baterai. Sejak itu berbagai sisir sejenis bermunculan dengan model dan teknologi yang terus berkembang. Sejak 1965 penggunaan sisir baterai kemudian diganti oleh model sisir-isi-udara-panas (hand-held-hot-air styling comb).

Yang paling mutakhir adalah penggunaan sisir laser. Fungsinya terutama untuk menumbuhkan rambut penyandang gelar MBA (makin botak aje). Anda berminat? Harga sisir ini sekitar Rp 6,75juta! (Intisari)