Intisari-Online.com – Teh merupakan salah satu minuman paling populer di dunia. Bukan hanya berguna untuk melepaskan rasa haus, secangkir teh juga memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Setidaknya itu berlaku untuk enam jenis teh berikut ini.
- Teh hitam. Teh hitam merupakan varietas yang paling umum dengan penetrasi mencapai 75% pasar teh dunia. Terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis, yang baisanya digulung, difermentasi, kemudian dikeringkan, dan dihancurkan. Rasanya sedikit pahit dengan kadar kafein paling tinggi dibandingkan jenis lainnya. Mengandung kafein sekitar 50 – 100 mg, bandingkan dengan kopi yang hanya 40 mg. Penelitian menunjukkan, orang yang minum tiga cangkir teh hitam ataulebih per hari mengurangi risiko stroke hingga 21%. Mengandung konsentrasi antioksidan yang cukup tinggi, yang dikenal sebagai theaflavins dan thearubigins. “Senyawa ini memiliki efek yang baik untuk menurunkan kadar kolesterol darah,” kata Rebecca Baer, ahli gizi dari New York City, seperti dikutip FoxNews.
- Teh hijau. Memiliki rasa yang lebih lembut dibandingkan teh hitam. Setelah dipetik, daun teh dikeringkan dan dipanaskan segera untuk menghentikan proses fermentasi. Mengandung sekitar 25 mg kafein per cangkirnya. Sebuah penelitian menemukan, konsumsi teh hijau per hari menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 10%. Teh hijau kaya akan antioksidan yang disebut catechins. “Senyawa aktif ini untuk mencegah kanker dan semua penyakit yang berhubungan dengan jantung,” kata Karen Collins, ahli gizi dan konsultan nutrisi di American Institute for Cancer Research, Washington.
- Teh oolong. Mirip dengan teh hitam. Perbedaannya terletak pada proses fermentasi yang berlangsung lebih pendek. Teh ini mengandung sekitar 30 mg kafein per cangkirnya. Penelitian menunjukkan manfaat dari teh jenis ini untuk menurunkan berat badan. Wanita yang rajin minum teh oolong dapat membakar lebih banyak kalori daripada mereka yang hanya minum air. Oolong mengaktifkan enzim yang bertanggung jawab untuk melarutkan trigliserida, suatu bentuk lemak makanan yang disimpan dalam sel lemak.
- Teh putih. Berasal dari daun teh yang dipetik saat masih sangat muda, sehingga menawarkan rasa yang lebih ringan dibandingkan jenis teh lain. Setiap cangkirnya hanya memiliki kafein sekitar 15 mg. Dengan proses yang tidak terlalu lama, teh jenis ini mampu menyimpan kandungan antioksidan tertinggi dibandingkan jenis lainnya. Sejumlah penelitian telah menunjukkan, jenis teh ini baik untuk penderita diabetes. Uji klinis hewan percobaan juga menunjukkan peningkatan toleransi glukosa dan menurunkan kolesterol jahat. Para ahli percaya efek yang sama juga terjadi pada manusia. “Teh putih bermanfaat untuk melindungi sistem terhadap potensi kardiovaskular dan kanker,” kata Joe Simrany, presiden Asosiasi Teh Amerika Serikat.
- Teh beraroma. Biasanya dalam bentuk teh hitam, teh hijau, atau teh putih, yang dalam proses peracikan memiliki penambahan aromatik seperti kayu manis, kulit jeruk, atau lavender. Manfaat kesehatannya tergantung senyawa gizi pada jenis teh yang digunakan. Karena pada dasarnya, penambahan tidak akan mengurangi kandungan aromatik dari antioksidan atau senyawa penting lainnya. Tapi, tingkat antioksidan dapat bertambah jika teh dicampur dengan buah seperti blueberry, misalnya.
- Teh herbal. Secara teknis, teh tipe ini tidak berasal dari daun teh yang sebenarnya. Sebenarnya, ini berasal dari campuran berbagai jenis tanaman yang biasanya terdiri dari buah kering, beberapa bunga kering, dan rempah-rempah. Tentu saja, bebas dari kandungan kafein. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition menyebutkan, minum tiga cangkir teh herbal (kembang sepatu) setiap hari membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Ada juga bukti yang menunjukkan, teh chamomile berfungsi untuk meningkatkan kualitas tidur, atau teh peppermint dapat menenangkan perut. Yang perlu diwaspadai saat mengonsumsi teh herbal adalah penurunan berat badan karena teh ini mengandung obat pencahar yang berbahaya.