Intisari-Online.com - Orangtua yang sibuk digambarkan sebagai multitasking. Mereka bisa melakukan beberapa kegiatan secara bersamaan. Namun, kegiatan seperti menyiapkan makan malam, membersihkan rumah, dan mencuci pakaian, ternyata acapkali membiarkan TV menyala tanpa pengawasan mereka. Menurut para ahli, kondisi ini bisa merugikan anak-anak.Penelitian dari University of Cincinnati ditemukan bahwa biasanya anak-anak menonton TV sementara orangtua sedang menyelesaikan berbagai tugas yang seolah tidak pernah berakhir. Dalam kasus ini, mungkin orangtua tidak mempertimbangkan efek TV bagi anak-anak mereka.Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Indiana University ditemukan bahwa menonton TV dapat mengubah harga diri anak-anak. Perempuan kulit putih, juga laki-laki dan perempuan berkulit hitam cenderung merasa buruk terkait diri mereka sendiri setelah melihat berbagai program media elektronik. Namun, anak laki-laki berkulit putih lebih beruntung. Menonton TV bagi mereka bisa meningkatkan rasa percaya diri.Penelitian ini menyurvei 400 praremaja berkulit hitam dan putih di Midwest dalam kurun waktu satu tahun lebih. Profesor Nicole Martins dan Kristen Harrison terfokus pada korelasi antara total waktu menonton TV dan harga diri, bukan dampak dari beberapa jenis program. Mereka menemukan bahwa menonton TV lebih berdampak negatif terhadap harga diri untuk semua anak, kecuali laki-laki berkulit putih. Dalam penelitian ini, anak-anak berkulit hitam rata-rata menonton TV 10 jam lebih per minggu. (huffingtonpost.com)