Intisari-online.com Masa remaja adalah masa yang paling indah. Begitulah sebagian orang dalam melihat masa-masa puber itu. Namun, ada pula syang tidak merasakannya sebab mengalami permasalahan dalam urusan pertemanan. Selain mengganggu indahnya masa remaja, ternyata, munculnya masalah pertemanan juga dapat meningkatkan risiko penyakit saat tua.
Hubungan tersebut diperoleh melalui penelitian yang dilakukan para peneliti dari Swedia. Mereka meneliti 800-1000 orang Swedia sejak berusia 16 hingga 43 tahun. Pada saat objek penelitiannya berusia remaja, para peneliti meneliti masalah-masalah pertemanan yang dialami dengan cara bertanya kepada guru-guru mereka. Guru-guru ini memberitahu adanya remaja yang terisolasi, seberapa baik dia disukai teman-temannya, dan seberapa baik dia bergaul dengan teman-temannya.
Para remaja ini juga diberi kuesioner mengenai kehidupan sosial, perilaku, serta kesehatan mereka. Pemberian kuesioner kembali diberikan saat “remaja” tersebut berusia 43 tahun. Khusus saat mereka berusia 43 tahun, mereka juga menjalani uji kesehatan untuk mengukur tekanan darah, kandungan gula darah, serta lingkar pinggang.
Untuk menentukan ada tidaknya gangguan metabolisme, tiga dari lima faktor ini harus terjadi pada “remaja” berusia 43 tahun tersebut:
Salah satu data yang dapat dijadikan contoh adalah, individu yang mengalami masalah pertemanan 40 persen lebih tinggi dibanding masalah yang dialami remaja pada umumnya. Dia mengalami peningkatan risiko terkena gangguan metabolisme sebesar 36 persen saat berusia 43 tahun.
Hubungan ini mungkin hanya sebuah hubungan searah. Dengan kata lain mereka yang tidak mengalami masalah saat remaja belum tentu terhindar dari gangguan metabolisme saat mereka berusia 43 tahun. Oleh karenanya, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan. (WebMD)