Kekurangan Seng Bikin Infertilitas

K. Tatik Wardayati

Editor

Kekurangan Seng Bikin Infertilitas
Kekurangan Seng Bikin Infertilitas

Intisari-Online.com – Zat gizi mikro terdiri atas vitamin dan mineral, salah satunya adalah zinc(seng). Zat ini merupakan jenis mineral yang hanya sedikit diperlukan tubuh, namun sangat penting diperlukan untuk tumbuh kembang anak.

Seng pertama kali ditemukan oleh Todd pada tahun 1934 sebagai zat gizi mikro yang penting bagi pertumbuhan tikus. Namun pentingnya bagi kesehatan manusia baru dibuktikan pada tahun 1958 oleh Prasad dkk. Kekurangan seng pada manusia pertama kali dilaporkan oleh peneliti di Timur Tengah pada tahun 1960-an yang ditengarai dapat menghambat pertumbuhan pada anak dan remaja.

Setelah itu, perhatian pada seng bertambah karena tingginya prevalensi seng yang cukup tinggi di negara-negara berkembang serta keterkaitan kekurangan seng dengan penyakit infeksi. Demikian penjelasan Ir. Titin Hartini, M.Sc., dari Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan, pada acara bincang-bincang dengan media “Nutritalk Sarihusada”.

Penelitian di Kementerian Kesehatan di tahun 2006 menunjukkan prevalensi seng pada balita di Indonesia sebesar 32 persen. Sementara, asupan zat gizi seng pada balita hanya 30 persen dari angka kecukupan gizi (AKG).

Berdasarkan penelitian tahun 1999, Gibson menyatakan bahwa daerah yang defisiensi zat besi (Fe) maka kemungkinan pun mengalami defisiensi Zn. Sementara dari penelitian Indriastuti, tahun 2004, menjelaskan bahwa 21,8% pra-remaja putri umur 10 – 12 tahun anemia zat besi dan 15,8% mengalami defisiensi Zn.

Fungsi seng terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam enzim dan protein yang ada di tubuh manusia. Enzim sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel di tubuh manusia. Oleh sebab itu, jika enzim-enzim tidak terbentuk sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam proses pembentukan genetik, yaitu pada Deoxyribose Nucleid Acid(DNA

Jika tubuh Anda tidak mendapat suplai seng yang cukup, menurutU.S. National Library of Medicineyang dikutipkompas.com,akan muncul tanda-tanda atau gejala berikut:

  • Rata-rata pertumbuhan yang lambat
  • Tidak ada selera atau nafsu makan
  • Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit dan infeksi yang tak kunjung sembuh
  • Kelelahan yang hebat
  • Kerontokan pada rambut
  • Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium bau
  • Kesulitan dalam melihat di kegelapan
  • Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas)
Khusus untuk poin terakhir, kekurangan seng akan mengganggu proses pembentukan sperma dan perkembangan organ seks primer dan sekunder pada pria. Sumber-sumber seng bisa dilihat di sini. (*)