Risiko Kecelakaan Para Pejalan Kaki

Ade Sulaeman

Editor

Risiko Kecelakaan Para Pejalan Kaki
Risiko Kecelakaan Para Pejalan Kaki

Intisari-Online.com - Sebuah penelitian terbaru menunjukan remaja dua kali lebih rentan untuk tertabrak kendaraan saat menyeberang jalan dibandingkan orang dewasa. Hal ini disebabkan, saat menyeberang jalan, mereka cenderung lebih mudah terganggu oleh perangkat elektronik yang mereka gunakan, seperti ponsel atau pemutar musik.

Para peneliti menemukan 18 persen remaja di Amerika Serikat dirawat di ruang gawat darurat setelah mengalami kecelakaan saat menyeberang jalan karena menggunakan perangkat elektronik. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih besar dibandingkan orang dewasa (9 persen).

Penelitian ini melihat faktor apakah yang memiliki kontribusi terbesar pedestrian tertabrak kendaraan pada sekitar 1.075 orang yang sedang dirawat di sebuah pusat trauma di New York, Amerika Serikat. Para pedestrian ini mengalami kecelakaan dalam periode tahun 2008 hingga 2011. Tiga belas persen di antaranya (145 orang) adalah anak-anak.

Pada pedestrian anak-anak yang berusia di bawah enam tahun, kecelakaan banyak terjadi karena mereka kerap menyeberang begitu saja di tengah jalan, bukan di sarana penyeberangan seperti zebra cross. Jumlahnya mencapai 44 persen, sementara yang menyeberang di zebra cross hanya 36 persen.

Kebanyakan remaja berusia 13 hingga 17 tahun tertabrak kendaraan tidak lagi diawasi oleh orang tuanya (88%). Di antara remaja-remaja tersebut sebagian besar tertabrak kendaraan karena :

  • 32% saat menyeberang bukan di sarana penyeberangan.
  • 18% sedang menggunakan perangkat elektronik.
  • 14% menyeberang dengan terburu-buru.
  • 4% mengonsumsi alkohol.
Jumlah tersebut sangat kontras dibandingkan dengan jumlah orang dewasa yang mengalami kecelakaan saat berjalan kaki, yaitu 18% karena menyeberang sembarangan, 15% karena pengaruh alkohol, dan 9% karena menggunakan perangkat elektronik.

Bagaimana dengan Indonesia? Rasanya berjalan di trotoar saja sudah tidak aman. Mungkin kecelakaan di Tugu Tani dan di Jalan Gajah Mada dapat menjadi contoh. Beberapa ruas jalan juga tidak disertai trotoar yang memadai. (WebMD)