Cokelat, Suplemen Kecerdasan Otak

A. Warih Utomo

Editor

Cokelat, Suplemen Kecerdasan Otak
Cokelat, Suplemen Kecerdasan Otak

Intisari-Online.com - Jika Anda ingin menjadi cerdas dan meraih penghargaan Nobel makanlah cokelat sebanyak mungkin. Karena menurut sebuah penelitian dalam The New England Journal of Medicine, ditemukan bahwa semakin banyak makan cokelat, maka ada kesempatan untuk mendapatkan penghargaan Nobel. Intinya bahwa cokelat membuat Anda lebih cerdas.

Dr. Franz H. Messerli dari St. Luke’s and Roosevelt Hospital meneliti jumlah konsumsi cokelat suatu negara tempat asal para pemenang penghargaan Nobel. “Ada hubungan linier yang signifikan antara konsumsi cokelat per kapita dan jumlah pemenang hadiah Nobel per 10 juta orang dalam total dari 23 negara yang telah menerima,” ujar kardiolog ini.

Dalam tabel hasil penelitian, Swiss menduduki papan atas dalam hal jumlah pemenang Nobel dan konsumsi cokelat, kemudian disusul oleh Swedia. Kita semua tentu tahu bahwa kedua negara ini merupakan penghasil produk cokelat terbaik di Eropa.

Hasil ini menunjukkan bahwa asupan cokelat per kapita dan jumlah pemenang hadiah Nobel dari berbagai negara memiliki hubungan. Dr. Franz mengungkapkan bahwa kaitan ini bukan merupakan hubungan kausal melainkan hubungan X yang mempengaruhi Y.

Penelitian ini bukan tanpa alasan logis, karena cokelat memiliki kandungan flavonoid. Zat ini berperan dalam peningkatan fungsi otak. Ia menjelaskan bahwa penurunan kerja otak, peningkatan kerja pada beberapa tes kognititf dan fungsi kognitif pada usia lanjut dipengaruhi oleh flavonoid. Zat ini dapat pula kita temukan pada teh hijau, anggur merah dan beberapa buah-buahan.

Kandungan flavonoid dalam kakao ini pula yang mendasari hipotesis penelitian mengenai pengaruh cokelat pada tingkat kecerdasan manusia. Meski ia menyadari bahwa penelitiannya memiliki kelemahan, yakni jumlah konsumsi cokelat masih berupa kalkulasi suatu populasi negara. Bukan pada jumlah kilogram cokelat yang dikonsumsi oleh para pemenang penghargaan Nobel sepanjang hidup mereka. (nejm.org)