Para peneliti di bidang psikologi itu menggunakan termografi untuk mempelajari suhu wajah seseorang dalam sebuah penelitian. Dalam percobaannya, peneliti menemukan lonjakan suhu di sekitar hidung dan otot orbital di sudut dalam mata, selama Anda berbohong. Mereka juga menemukan, bahwa suhu wajah seseorang akan menurun ketika melakukan tugas mental yang sulit. Sebaliknya, meningkat saat mengalami kecemasan yang tinggi.
Efek ini akibat sesuatu yang terjadi pada insula, suatu wilayah di otak yang berperan dan terlibat dalam kesadaran, deteksi, dan mengatur temperatur suhu tubuh. "Peningkatan suhu ketika berbohong meningkat di daerah ini," kata tim peneliti.
Termografi dapat digunakan untuk mempelajari keadaan emosional dan psikologi seseorang yang terealisasi melalui suhu tubuh. Keadaan tersebut dapat berupa rangsangan seksual, yang dapat memanaskan dada dan alat kelamin.
Selain mendeteksi emosi, kamera termal juga dapat mendeteksi seseorang yang minum berlebih (mabuk), seperti tertulis dalam Journal of Electronic Security and Digital Forensics. Peneliti dari University of Patras di Yunani meneliti 20 peserta yang meminum empat gelas bir, dalam kurun waktu 20 menit. Kemudian, peneliti mengambil sampel serangkaian gambar infra merah dari wajah mereka. Tim menemukan bagian hidung dan mulut umumnya memiliki suhu lebih panas ketimbang dahi.
Nah, masih mayu berbohong? (Tribun News)