Advertorial

Ternyata Golongan Darah Berkorelasi dengan Nasib Seseorang di Jalan Raya, Bagaimana dengan Anda?

Jeffrey Satria

Editor

Intisari-Online.com - Apakah Anda sering mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil atau motor?

“Salahkan golongan darah Anda!” Itu kata instruktur mengemudi di Fukuoka, Jepang.

Ketika Anda memperbaharui SIM di Jepang, Anda perlu mengikuti kuliah “mengemudi aman” di kelas.

Kuliah ini bisa berlangsung selama setengah, satu, dua, bahkan tiga jam. Tergantung pada umur dan catatan mengemudi Anda.

(Baca juga:Lucu-Lucuan Golongan Darah Ala Jepang)

Mereka yang memiliki catatan mengemudi yang baik, cukup mengikuti kelas selama setengah jam. Sedang mereka yang berumur di atas 70 tahun, mungkin perlu mengikuti kelas tersebut selama tiga jam.

Portal online Asahi.com dan ZakZak pernah melaporkan, dua pengajar dari kelas “mengemudi aman” di Fukuoka, menambahkan sebuah materi baru dalam pengajaran, yakni golongan darah.

Kedua pengajar ini, pria berusia 60 tahunan, percaya bahwa kecelakaan dipengaruhi oleh golongan darah mereka. Pernyataan ini jelas disambut protes dan ketidaksetujuan dari calon pengambil SIM.

Kedua pengajar ini mengatakan, mereka hanya berusaha membuat para pengambil SIM tertarik pada materi. Namun sebaliknya, ide tersebut ternyata merupakan ide yang buruk.

(Baca juga:Di Meksiko, 'Trump' Bakalan Dijadikan Alat untuk Membasuh Habis BAB)

Kepada Asosiasi Keamanan Lalu Lintas, mereka menyatakan, ide tersebut muncul begitu saja dari buku-buku tentang golongan darah.

Lucunya, mereka sendiri tak mengakui adanya bukti ilmiah. Perlu dicatat, masyarakat Jepang memang ‘mendewakan’ golongan darah.

Mungkin Anda tertarik dengan isi materi pelajaran mereka? Kedua pria paruh baya ini mengklaim, mereka yang bergolongan darah O memiliki kemungkinan kecelakaan yang tinggi. Sebaliknya A paling rendah, karena sikap mengemudinya tergolong aman.

Golongan darah B lumayan cakap dalam mengemudi, namun mereka terlalu percaya diri, sehingga rentan mengalami kecelakaan.

Golongan darah B rentan mengalami kelelahan dan sering mengantuk di balik kemudi. Lebih baik mereka yang bergolongan darah AB jangan menyetir.

(Baca juga:Benarkah Minuman Berkarbonasi Memicu Kanker Payudara?)

Mendengar hal ini, portal berita ZakZak memutuskan untuk mencari tahu kebenaran atas teori kedua pengajar Fukuoka tersebut. Menurut AIU Insurance dan Blood Type Human Science Study Center, tingkat kecelakaan dilihat dari golongan darahnya ialah: O: 35%, A: 34,3%, B: 19,6%, dan AB: 10,5%.

Bahkan saat survei dilakukan di kalangan masyarakat Jepang sendiri, kecelakaan justru paling banyak terjadi pada pengemudi bergolongan darah A, menyusul O, B, dan AB.

Dari kedua survei ini memang terlihat, mereka bergolongan darah O lebih sering mengakibatkan kecelakaan dibanding golongan darah lainnya.

Blood Type Human Science Study Center juga melihat pada tingginya tingkat kecelakaan berdasarkan umur. Mereka yang bergolongan darah O biasa mengalami atau mengakibatkan kecelakaan pada usia berkendara 1 - 10 tahun.

(Baca juga:Donor Darah Menurunkan Berat Tubuh)

A dan AB biasanya pada awal mula berkendara. Lucunya golongan darah B rentan celaka saat menginjak usia tua.

Bagaimana dengan tipe kecelakaannya?

Mereka menyatakan, kecelakaan pada golongan darah O melibatkan pejalan kaki, A biasanya berupa tabrakan tunggal, B biasanya menabrak objek-objek di jalan, dan AB biasanya menabrak kendaraan atau orang lain dari belakang.

Kalau teori golongan darah ini benar, bisa jadi perusahaan asuransi mobil menolak para golongan darah O dong ya?.

Artikel Terkait