Intisari-Online.com- Menulis dan menggambar/mewarnai yang diberikan kepada anak-anak sejak tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) rupanya bukan sekadar melengkapi kecakapan saja. Kegiatan ini juga aktif menggerakkan saraf motorik anak. Kalau sudah terbiasa dilatih, saraf motorik bisa berkembang dengan lebih baik. Rangsangan yang kontinyu sedari dini berdampak bagus untuk saraf motorik.
“Jika anak-anak terlalu banyak menghapal, mereka akan cepat lupa pada kemudian hari. Walaupun bisa mengingat, belum tentu mereka mengerti apa yang disampaikan oleh guru atau tenaga pengajar," tutur Tubagus Amin Fa, S.Psi. CTL, CH, CHt, Cl., psikolog dari Aminfainstitute - Lembaga Riset dan Konsultan Edukasi Berbasis Brain Based and Holistic Learning (Pendidikan Ramah Otak) dalam acara Coaching Clinic Sinar Dunia di KidZania Jakarta: Melatih Motorik Anak dengan Menulis dan Menggambar. Anak-anak bukanlah alat perekam. Itulah sebabnya bisa tercipta alat perekam sebagai media untuk membantu manusia dalam mengingat.
Setiap anak memiliki kecerdasan gerak dengan bakat, kecenderungan, dan kecerdasan motorik halus yang berbeda-beda. Dalam hal kekuatan maupun ketepatan, perbedaan ini juga dipengaruhi oleh Multiple Intellegence (gaya belajar) anak dan stimulasi yang didapatkannya, terutama pada masa-masa pertama kehidupannya (Golden Age).
Cara praktis untuk mengeksplorasi kreativitas anak-anak, misalnya dengan bermain puzzle, menyusun balok, menulis, menggambar, dan mewarnai. “Kertas dan buku merupakan satu paket kegiatan sehari-hari bagi anak-anak hingga dewasa. Kegiatan menulis, menggambar, mewarnai dan sebagainya berguna melatih motorik, bahkan menggali potensi dan kreativitas mereka pada masa depan," tambah George Aly Razi, Deputy City Mayor KidZania Jakarta.