Partisipasi Warga Kunci Menata Kota

Rusman Nurjaman

Editor

Partisipasi Warga Kunci Menata Kota
Partisipasi Warga Kunci Menata Kota

Intisari-Online.com - Kota ramah warga selalu jadi impian yang menggelayut di benak setiap orang. Agar impian itu terwujud, setiap warga kota perlu bergerak. Keterlibatan warga atau partisipasi ini sesuatu yang mutlak.

Tengok, misalnya, kisah sukses beberapa kampung kota di Jakarta yang menerapkan sistem pengelolaan sampah. Salah satunya adalah Kampung Rawajati RW 03, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Warga di kampung ini mengelola sampahnya secara mandiri. Mereka mendaur ulang produksi sampah yang mereka hasilkan sehari-hari. Hal ini sudah mereka lakukan sejak tahun 2001.

Sebelum menerapkan aturan ini, ada beberapa aturan yang disepakati warga. Salah satunya, setiap rumah harus menyapu dan menjaga kebersihan halaman rumah. Lalu dilanjutkan dengan pemilahan sampah di skala rumah tangga. Dari sini, warga kemudian mengembangkan sistem pengelolaan sampah dengan sistem daur ulang.

Kegiatan daur ulang dilakukan dengan cara mengolah sampah organik menjadi kompos. Kompos yang dihasilkan kemudian digunakan sebagai pupuk untuk berbagai macam kegiatan penghijauan. Termasuk untuk penghijauan dengan tanaman obat atau tanaman hias.

Tentu saja inisiatif menumbuhkan kesadaran warga soal sampah ini awalnya tidak mudah. Namun kesadaran ini secara perlahan dapat dikembangkan melalui sosialisasi dan penyuluhan tentang lingkungan hidup. Ini dilakukan mulai dari tingkat terkecil komunitas di tingkat RT. Hasilnya kini memang belum bisa mengubah wajah kota secara dominan.

Akan tetapi bayangkan, jika semua titik pemukiman warga kota melakukan pengelolaan sampah berbasis komunitas. Hasilnya pasti lebih signifikan lagi dalam mengurangi sampah ibu kota. Saat ini saja, setidaknya ada dua kampung lain yang melakukan upaya serupa: yaitu Kampung Banjarsari dan Kampung Hijau di Mampang Prapatan.

Ayo, mulai bergerak!