Intisari-Online.com - Untuk para orangtua, berikut pedoman penggunaan gadget pada anak untuk meminimalkan dampak buruk dan memaksimalkan faedah gadget.
Saring isi yang ada di perangkat.
Permainan, isi media sosial, streaming video, berbagi foto, harus melalui pengamatan orangtua. Unsur negatif seperti kekerasan, pornografi, kata-kata kasar, sangat mudah memapar anak dari berbagai isi tersebut.
(Baca juga:Wahai para Orangtua, Ingatlah, Dibentak dan Diteriaki Bikin Anak Makin Nakal)
Tempatkan perangkat tersebut di ruang umum.
Komputer, laptop, tablet, atau ponsel pintar yang bisa diakses anak hendaknya juga bisa diakses oleh orangtua, sehingga peran pengawasan bisa lebih optimal. Kalau perlu memberikan ponsel pintar pribadi untuk anak, lakukan pengawasan secara rutin. Pemberian password bukan untuk membatasi akses orangtua, tapi orang lain, misal teman sekolahnya. Orangtua harus tahu password si anak.
Batasi waktu pemakaian gadget.
Penggunaan gadget baik itu untuk ber-media sosial, berselancar, atau mengobrol wajib dibatasi. Untuk usia sekolah dasar, tenggang waktu toleransi adalah 15-30 menit. Yang penting, terapkan dengan konsisten; jangan kalah dengan bujuk rayu anak.
(Baca juga:7 Hal Sepele di Masa Kecil Ini Bisa Memprediksi Karakteristik Anak Kelak saat Dewasa)
Bangun interaksi.
Sebisa mungkin orangtua mendampingi anak ketika menggunakan gadget-nya dan membangun interaksi antara orangtua, anak, dan perangkat. Jangan jadikan gadget sebagai “pengasuh” sehingga orangtua bisa “terbebas sejenak” dari kewajiban mengasuh anak.
Berikan penjelasan.
Keberadaan gadget mempermudah aktivitas sehari-hari. Jelaskan pada anak penggunaan gadget untuk mempermudah secara bijaksana, bahwa banyak hal tidak bisa dilakukan dengan gadget, misalnya interaksi sosial dengan lingkungan sekitar.
(Baca juga:Tak Bisa Diam dan Gemar Lompat-lompat, Itu Pertanda Anak Anda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi)
Berikan contoh.
Anak suka gadget dan bisa menggunakannya sedari awal karena meniru apa yang dilakukan orangtuanya. Maka itu orangtua wajib menjadi teladan dalam memanfaatkan gadget secara positif. Jangan justru orangtua yang terpaku pada gadget-nya sehingga interaksi dengan anak dan anggota keluarga lain malah tersisih.
Selamat menerapkan!