Intisari-Online.com - Amerika Serikat dikenal sebagai kiblat penegakkan hak asasi manusia (HAM). Sejarah mencatat organisasi HAM pertama didirikan di negeri ini pada 1775 dengan tujuan menghapus perbudakan. Di abad ke-20, gerakan penegakkan HAM di negeri Paman Sam diwarnai protes yang meluas terhadap diskriminasi rasial atas warga kulit hitam. Charles E. Cobb, Jr., penulis dan jurnalis terkemuka, mencatat beberapa momen dan tempat bersejarah gerakan HAM di AS pada abad ini.
- Lincoln Memorial Washington, DC. Mariah Anderson konser di sini (1939) setelah ditolak di Constitution Hall karena berkulit hitam. Kemudian dalam demonstrasi damai yang diikuti 200.000 orang (1963), Martin Luther King Jr., menyampaikan pidato “I Have a Dream”-nya di sini.
- SMU Moton, Farmville. Para pelajar mengadakan aksi mogok memprotes sekolah khusus anak-anak berkulit hitam (1951). Aksi ini membuat MA menghapus diskriminasi di semua sekolah pada 1954.
- Woolworth’s, Greensboro, Karolina Utara. Ketika 4 siswa kulit hitam tak dilayani makan siang di Woolworth’s (1 Februari 1960), aksi duduk mereka meluas di bagian Selatan AS. Akhir 2005 salah satu pusat HAM internasional dibuka di sini.
- Penn Center, Pulau St. Helena, Karolina Selatan. Lokasi sekolah pertama di negeri ini untuk budak-budak yang telah dibebaskan (1862), juga tempat menyepi Martin Luther King Jr. Sekarang menjadi pusat pelestarian sejarah Sea Islands dan budaya Gullah - kaum kulit hitam di sana.
- Highlander Center, New Market, Tenessee. Tempat ini melatih “keberanian dan kemampuan menghadapi kenyataan dan perubahan” pada para aktivis sejak 1932.
- Greenwood, Mississipi. Tempat mulainya kampanye hak pemilu bagi warga kulit hitam pada 1960-an.
- Highway 80, Selma ke Montgomery Alabama. Demontrasi damai sepanjang rute ini pada 1965 menarik perhatian nasional pada gerakan HAM dan membantu proses pengesahan Undang-undang Hak Memilih dalam Pemilu bagi warga kulit hitam Amerika Serikat. (National Geographic)