Intisari-Online.com - Senin lalu diberitakan seorang pengemudi mobil menjadi korban derek liar di Tol Cawang. Padahal saat itu dia hanya berhenti sementara untuk buang air kecil, namun tiba-tiba saja mobilnya sudah dipasangi alat derek. Untungnya dia berhasil diselamatkan oleh petugas kepolisian.
Salah satu yang dapat memicu kita berhenti di jalan tol, dan menjadi korban derek liar adalah ban yang kempes. Dalam kondisi tersebut kadang kita akan langsung menepikan kendaraan. Padahal, sebenarnya kita bisa mengendarai kendaraan kita bila memang kondisinya tidak memungkinkan untuk berhenti.
Menurut Car Talk, situs informasi kendaraan, kita masih mungkin mengendarai kendaraan kita hingga beberapa ratus meter sebelum ban yang kempes benar-benar hancur. Tentunya mobil tersebut hanya akan lebih aman jika dikendarai dalam kecepatan rendah, yaitu tidak lebih dari 32 km/jam.
Tetap mengendarai mobil hingga menemui tempat aman, atau tambal ban, menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan harus berhenti di tengah jalan dan menimbulkan kemacetan, atau bahkan tertabrak oleh kendaraan lain.
Menyimpan ban yang kempes sehingga dapat diperbaiki dapat menjadi pertimbangan, namun di sisi lain, ban kempes tersebut tetap dapat melindungi roda kita. Hal ini disebabkan ban dapat berfungsi sebagi bantalan tepi roda.
Nah, ban kempes ini biasanya masih bisa bertahan digunakan hingga ratusan meter sebelum roda hancur. Meskipun pada akhirnya ban tersebut sudah tidak dapat digunakan kembali. (LiveScience)