9 Cara Nyata Menuju Akhir Dunia (01)

Ade Sulaeman

Editor

9 Cara Nyata Menuju Akhir Dunia (01)
9 Cara Nyata Menuju Akhir Dunia (01)

Intisari-Online.com - Baru-baru ini, di AS, diluncurkan film Hollywood berjudul After Earth. Film ini menggambarkan serangkaian gempa bumi, banjir, tsunami, dan bencana lainnya membuat Bumi tidak ramah lagi untuk dihuni. Manusia pun pindah ke dunia baru yang disebut “Nova Prime.”

Meski hanya cerita fiksi, sebenarnya beberapa ahli mulai memperingatkan tentang skenario-skenario kiamat. Mulai dari pandemi jamur hingga pemberontakkan robot. Berikut ini 5 dari 9 visi tentang kiamat yang diramalkan oleh para ahli.

  1. Pemanasa global.Induk dari semua ketakutan tentang hari kiamat, sekaligus ancaman terbesar bagi Bumi, adalah perubahan iklim. Cuaca ekstrem, peningkatan kekeringan, perubahan distribusi hewan dan penyakit di seluruh dunia, serta tenggelamnya beberapa pulau menjadi bukti bahwa Bumi bisa semakin tidak layak untuk ditinggali.

  2. Asteroid.Ini terlihat seperti sebuah tayangan film saja. Namun, meteor yang meledak di langit Rusia beberapa waktu lalu tampaknya sulit menafikan salah satu ancaman yang sering dipaparkan para ilmuwan ini.

  3. Ancaman pandemik.Penyakit mematikan baru terus tumbuh setiap tahun. Misalnya pandemi SARS, flu burung, dan yang terbaru, koronavirus yang disebut MERS yang muncul di Arab Saudi. Hubungan ekonomi antarnegara yang meningkat memicu penyebaran dan perkembangan penyakit-penyakit tersebut.

  4. Penyebaran jamur.Ancaman bakteri memang berbahaya, namun ancaman jamur lebih menakutkan lagi. Sebuah jamur amfibi terbaru sudah memiliki pengaruh yang sangat buruk. Jamur bisa menjadi sangat berbahaya karena jika kita memiliki antibiotik sebagai penangkal bakteri, tidak demikian dengan jamur. Pengetahun kita masih sangat minim.

  5. Rekayasa penyakit.Penyakit alami bukan satu-satunya yang menakutkan. Pada 2011, komunitas ilmiah sangat marah saat mengetahui beberapa peneliti merekayasa versi mutan dari flu burung H5N1 yang dapat menular lewat udara. Jika terjadi kebocoran, bukan tidak mungkin muncul pandemi global. (LiveScience)