Asal Usul Nama Tempat di Jakarta (1)

Agus Surono

Editor

Asal Usul Nama Tempat di Jakarta (1)
Asal Usul Nama Tempat di Jakarta (1)

Intisari-Online.com - Jika kita mengerucutkan nama-nama tempat di Jakarta, maka akan terdapat tiga nama utama yang dipakai. Yakni nama suku, nama vegetasi, dan rawa-rawa. Nama suku dikaitkan sebagai daerah persinggahan para pendatang dari berbagai daerah. Nama vegetasi dikaitkan dengan berbagai pohon dan buah-buahan yang dulu ditanam di beberapa wilayah di DKI Jakarta. Sedangkan rawa-rawa, Jakarta dulu memang memiliki banyak rawa.

Mari kita telusuri beberapa asal-usul nama tempat di DKI Jakarta, dengan mengacu dari Betawi, Queen of The East karya Alwi Shahab. Kita mulai dari Jakarta Barat.

  • KrukutAda beberapa versi asal usul Krukut. Dua versi di antaranya adalah sebagai berikut. Yang pertama, krukut berasal dari sindiran yang diberikan untuk orang yang hidupnya sangat hemat alias pelit (krokot) Orang Betawi menyebut orang-orang Arab yang banyak tinggal di kampung itu dengan istilah krukut, dengan mengubah kata krokot menjadi krukut.

    Versi kedua, krukut berasal dari bahasa Belanda Kerkhof yang berarti kuburan. Pada masa lalu kampung tersebut memang merupakan tempat kuburan masyarakat Betawi.

  • GlodokMengenai asal usul nama kawasan ini terdapat dua pendapat. Ada yang mengatakan glodok berasal dari katagrojok, suara kucuran air dari pancuran. Lidah orang Tianghoa mengubah kata grojok menjadi glodok. Dari mana suara kucuran air itu? Dulu, di tempat ini terdapat semacam waduk penampungan air dari Kali Ciliwung. Air dari waduk ini dikucurkan melalui sebuah pancuran dari kayu setinggi sekitar 3 m.

    Pendapat lain menyebutkan bahwa kata glodok diambil dari sebutan terhadap jembatan yang melintas Kali Besar (Ciliwung) di kawasan itu, yaitu Jembatan Glodok. Disebut glodok karena dahulu di ujung jembatan terdapat tangga yang menempel di tepi kali dan biasa digunakan untuk mandi dan mencuci oleh penduduk di sekitarnya. Dalam bahasa Sunda, tangga semacam itu disebut glodok.

  • TamboraLokasi daerah ini tak terlalu jauh dari Glodok. Dulu terdapat markas Belanda. Setiap pagi para serdadu memukul gendang (tambur). Itu sebabnya daerah ini dinamakan Tambora.

  • PinangsiaNama jalan ini di dekat pertokoan Glodok. Diperkirakan berasal dari bahasa Belanda financien, yang berarti keuangan. Ada juga yang mengatakan di tempat ini dulunya ada department van financien atau departemen keuangan. Lidah Betawi mengucapkan financien menjadi pinangsia.

-bersambung-