Intisari-Online.com -Salah satu kendala yang mungkin terjadi ketika hubungan suami istri berlangsung adalah kurangnya pelumas atau cairan lubrikan yang berfungsi memudahkan penis melakukan penetrasi ke dalam vagina. Jika kondisi ini dipaksakan, vagina istri akan merasa kesakitan, penis pun akan menjadi lecet akibat gesekan. Hubungan suami istri pun menjadi tidak nikmat. Bagaimana cara menyiasati agar hubungan intim ini tetap berjalan tanpa hambatan?
Lubrikasi berperan penting dalam hubungan suami istri. Jika tidak terjadi lubrikasi akan menghambat tercapainya orgasme. Lubrikasi juga tidak terjadi secara mulus jika ada gangguan secara psikis. Sebagai contoh, rasa gelisah, tertekan, bahkan stres dapat membuat libido menurun, sehingga pada saat melakukan hubungan seksual, lubrikasi pada vagina berkurang dan akibatnya akan terasa nyeri pada saat penetrasi. Itu pada wanita, begitu pula yang terjadi pada pria. Gangguan psikis menyebabkan penis sulit ereksi, serta ejakulasi dini. Akibatnya, hubungan intim pun tak berlangsung mulus.
(Baca juga: Awas, Ada Kandungan Pelumas Sex Berbahaya)
Pelumas, atau cairan lubrikan alamiah berasal dari cairan lubrikasi yang keluar pada saat vagina seorang wanita telah terangsang. Idealnya setiap wanita mengeluarkan lubrikan alami ini tiap dirinya terangsang. Wanita butuh lubrikan yang mampu mengurangi nyeri selama bercinta sekaligus meningkatkan kepuasan. Lubrikasi juga terjadi pada pria, yaitu cairan bening bukan sperma yang keluar dari penis ketika sedang terangsang.
Namun, dalam kondisi tertentu, cairan lubrikasi ini bisa ogah keluar saat bercinta. Penyebabnya, karena suami atau istri sedang tidak mood. Bisa karena capek atau sakit. Tak sedikit wanita sehat pun mengalami gangguan kekeringan vagina. Wanita bisa mengalami kekeringan vagina karena berbagai alasan, mulai dari menyusui, menstruasi, menopause, hingga kurangnya hormon estrogen akibat merokok.
(Baca juga: Benarkah Pelumas Buatan dapat Membunuh Sperma?)
Jika lubrikan alami tak keluar, tak ada salahnya menggunakan lubrikan buatan. Kini banyak ditawarkan pelumas buatan di berbagai apotek maupun supermarket. Untuk pria, penggunaan cairan lubrikan yang dianjurkan adalah lubrikan yang berbahan dasar minyak, air, atau silikon. Sedangkan untuk wanita dianjurkan menggunakan cairan lubrikan berbahan dasar air yang akan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi pada vagina.
Penggunaan cairan lubrikan maupun minyak pelumas sebaiknya tidak berlebihan. Secukupnya saja, dan lebih baik kalau cairan lubrikan ini hanya dioleskan tipis-tipis saja sebelum melakukan penetrasi.