Intisari-Online.com - Berbagi masalah seksual yang paling intim dengan seseorang yang tidak Anda kenal, seperti dokter, dapat terasa menakutkan. Bahkan kadang memalukan. Namun, ketika hal itu dibiarkan, kita sudah mempertaruhkan kesehatan kita.
Apalagi, beberapa dokter juga sebenarnya sudah memberikan pesan: Bicaralah dengan dokter jika kita mulai merasa sakit saat berhubungan seks, mengalami pendarahan saat melakukan seks, vagina yang kering, hasrat seksual yang menurun, atau mengalami kesulitan untuk mengalami orgasme.
“Fungsi seksual wanita merupakan bagian dari keseluruhan fungsi fisik, dan sebuah perubahan di dalam fungsi tubuh normal merupakan sesuatu yang harus dibagi dengan doktor dalam tujuan memperoleh perawatan medis terbaik,” ujar Stacy Tessler Lindau, M.D, dari University of Chicago.
Salah satu trik untuk mengurangi keanehan saat berbicara tentang seks dengan dokter adalah dengan cara membuat pertanyaan tidak terlalu personal. Menganggap bahwa masalah tersebut merupakan masalah orang lain adalah triknya.
Contohnya: Jika kita ingin mengetahui tentang seks setelah melahirkan, cobalah bertanya, “Beberapa teman saya mengatakan bahwa seks akan menjadi hal yang menyakitkan setelah memiliki bayi. Benarkah itu?”
Atau jika memiliki masalah dengan sulitnya mencapai klimaks saat berhubungan seks, kita dapat berujar, “Pasangan saya kerap khawatir saya tidak lagi mencapai klimaks saat berhubungan seks.”
Untuk masalah kekurangan dalam hasrat seksual, bisalah kita mengutip sebuah artikel yang kita baca. Jadi kita tinggal berkata,”Saya baru saja membaca berita yang menyatakan kekurangan gairah seks merupakan tanda dari masalah yang lain. Benarkah?” (YouBeauty)