Masalah di Ranjang Picu Perselingkuhan

K. Tatik Wardayati

Editor

Masalah di Ranjang Picu Perselingkuhan
Masalah di Ranjang Picu Perselingkuhan

Intisari-Online.com – Kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap sikap pasangan jika tidak segera dibicarakan bisa menjadi batu sandungan dalam perkawinan. Salah satunya adalah masalah ketidakpuasan di ranjang yang kerap memicu perselingkuhan. Rasa tidak puas itu bisa berasal dari sikap pasangan yang kerap egois dalam memuaskan diri sendiri, kurang kreatif di tempat tidur, atau kebiasaan pasangan memakai kaus kaki saat tidur. Kebiasaan yang dianggap buruk tersebut menjadi alasan mayoritas responden mengenai alasan terbesar mereka melakukan selingkuh. Survei ini dilakukan oleh Victoria Milan, sebuah situs kencan yang memiliki anggota di 30 negara, terhadap 4.000 perempuan. Hampir 65 persen responden mengatakan mereka tak akan mendua jika saja pasangan mereka menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruknya di tempat tidur. Karena merasa tak puas dengan kemampuan pasangan dalam membuat mereka menikmati sesi bercinta, sebanyak 81 persen mengatakan mereka lebih suka melakukan eksperimen di tempat tidur dengan selingkuhan mereka. "Hal-hal sepele seperti memakai kaus kaki saat bercinta, tak mau berbagi selimut, sibuk mengecek ponsel, serta sikap yang kurang lembut di tempat tidur, dapat menyebabkan kekecewaan besar bagi wanita," tulis laporan survei itu. Kebiasaan buruk lain yang dibenci para responden adalah sikap narsistik suami mereka, yakni hanya fokus pada apa yang membuatnya senang di tempat tidur untuk dirinya sendiri. Sikap narsistik tersebut juga berarti tidak peduli apakah istri mereka juga menikmati sesi bercinta tersebut. "Para pria tersebut biasanya meminta pasangannya untuk melakukan hal yang disukainya tapi tidak memberikan balasan yang sama," katanya, seperti dilansir Dailymail. Selain itu kata-kata kotor yang diucapkan juga bisa membuat mood wanita turun. Hal lain yang juga dikeluhkan adalah kurang kreatif di tempat tidur dan melewatkan sesi pemanasan. "Wanita modern memiliki tingkat pengetahuan yang lebih besar dibanding sebelumnya. Jika mereka tidak puas di rumah, mereka tak segan untuk mencari sesuatu yang baru untuk dirinya sendiri," tulisnya. (K. Wahyu Utami – kompas.com)