Intisari-Online.com - Seksualitas berkembang seiring pertambahan usia seseorang. Memahinya sejak kecil adalah langkah yang penting. Orangtua harus mengambil peran dalam membantu anak-anak mereka menjalani perkembangan seksualnya. Berikut adalah tahap-tahap perkembangan seksual anak:
Usia 0-2 Tahun
Di usia ini, bayi mulai belajar tentang cinta dan rasa percaya melalui sentuhan dan pelukan. Mereka menjadi sangat responsif terhadap sentuhan fisik dan menerima pesan verbal/non verbal yang akan membentuk pemahaman mereka tentang seksualitas.
Keluarga, melalui peran gender ayah, ibu, dan anggota keluarga lain, secara tidak langsung mendorong pemahaman identitas gender anak. Misalnya anak laki-laki dan anak perempuan diperlakukan berbeda.
Di usia ini, anak-anak mulai mengeksplorasi organ genital mereka.
Usia 3 – 4 Tahun
Identitas gender anak mulai berkembang. Anak mulai memahami makna dari, “Saya laki-laki,” atau, “Saya perempuan.” Eksplorasi anggota tubuh dengan teman bermain merupakan hal wajar di usia ini. Misalnya, bermain dokter-dokteran.
Anak-anak di usia ini mulai suka menyentuh organ genital mereka. Perkembangan seksual lain yang juga sering muncul di tahap usia ini adalah keinginan untuk mengetahui bagian tubuh dari teman bermainnya. Orangtua harus membantu memberi batasan yang sehat pada anak.
Caranya dengan berbicara kepada anak-anak tentang aspek keamanan dan privasi yang harus dijaga. Tegaskan, “Orang lain tidak boleh memegang tubuh kamu, begitu juga teman-temanmu, ya.”
Usia 5 – 7 Tahun
Anak-anak di usia ini mulai membangun fondasi identitas gender . Mereka mengeksplorasi peran orang dewasa dengan melakukan “permainan ganti peran”, misalnya bermain rumah-rumahan dengan masing-masing anak bergantian memainkan peran yang berbeda.
Di tahap ini, anak-anak cenderung mencari hubungan yang lebih kuat dengan orangtua yang sesama jenis (misalnya anak laki-laki dengan ayah, anak perempuan dengan ibu).
Mengeksplorasi bagian tubuh di usia ini juga merupakan hal wajar, jadi orangtua sebaiknya tidak perlu khawatir. Anak-anak mulai memahami perbedaan jenis kelamin, tetapi belum terlalu tertarik ke lawan jenis. Di usia ini mereka mulai memahami peran laki-laki dan perempuan melalui orangtua atau melalui media (TV, Internet, dan sebagainya). (Tabloid Nova)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR